:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2866006/original/076219300_1564331172-HM_Sampoerna_28_Juli_2019-1-OK.jpg)
HM Sampoerna mencatatkan pendapatan sebesar Rp 117,88 triliun pada tahun 2024, mengalami kenaikan sebesar 1,64 persen dari pendapatan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 115,98 triliun. Dalam laporan riset yang dilakukan oleh tim Stockbit Sekuritas, dividen yang akan dibagikan setara dengan 98% dari dividend payout ratio pada tahun buku 2023 yang mencapai 100%.
Namun, seiring meningkatnya beban operasional, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 6,65 triliun untuk tahun 2024, menurun 17,92 persen dibandingkan mitranya pada tahun 2023 yang sebesar Rp 8,1 triliun.
Liabilitas perusahaan pada akhir 2024 meningkat menjadi Rp 25,93 triliun, dibandingkan dengan Rp 25,45 triliun di tahun 2023. Disisi lain, aset perusahaan juga mengalami penurunan, tercatat mencapai Rp 54,29 triliun per 31 Desember 2024, turun dari Rp 55,32 triliun pada akhir 2023.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada Selasa, 27 Mei 2025, keputusan diambil untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 6.537.075.921.780 atau setara dengan Rp 56,2 per saham. Ini memberikan dividend yield sebesar 8,7% berdasarkan harga saham intraday sebesar Rp 645 per lembar pada tanggal tersebut.
Seiring dengan semua ini, ekuitas perusahaan pada akhir Desember 2024 tercatat mengalami penurunan menjadi Rp 28,36 triliun, dibandingkan dengan Rp 29,87 triliun pada akhir tahun 2023.