SMGR Raih Titik Puncak: Resmi Jadi Anggota IDX ESG Leaders!

SMGR Raih Titik Puncak: Resmi Jadi Anggota IDX ESG Leaders!

Pada aspek sosial, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang lebih dikenal dengan inisial SIG, telah berhasil mengubah lahan bekas tambang menjadi Ecopark Kambangsemi. Destinasi ini kini berfungsi sebagai taman edukasi yang menawarkan wawasan tentang pertanian, peternakan, dan perikanan, serta memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitar operasional perusahaan di Tuban, Jawa Timur.

Menurut laporan terkini, saham SIG dengan kode emiten SMGR telah ditetapkan sebagai salah satu konstituen dari Indeks IDX ESG Leaders untuk periode 2 Mei hingga 31 Oktober 2025. Penetapan ini dilakukan berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan lembaga pemeringkat internasional, Morningstar Sustainalytics.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan bahwa prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sangat penting bagi perusahaan. Hal ini menjadi fondasi untuk menjalankan berbagai kegiatan bisnis sekaligus menciptakan keunggulan kompetitif di tengah transisi industri menuju pembangunan yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, Vita menambahkan bahwa SIG telah menyusun Sustainability Roadmap 2030; panduan ini bertujuan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam keseluruhan strategi bisnis perusahaan. Implementasi ESG juga membantu SIG beradaptasi dengan berbagai perubahan industri dan memastikan kelangsungan operasional perusahaan di masa depan.

Menariknya, SIG juga melakukan kebijakan buyback saham yang dirancang untuk membeli kembali saham yang telah dikeluarkan, terutama dalam kondisi pasar yang tidak stabil. Rasio free float SIG tercatat baik, yaitu sekitar 48,72%, menunjukkan likuiditasnya yang solid.

Masuknya SIG ke dalam Indeks IDX ESG Leaders menandakan pengakuan atas konsistensinya dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam semua aspek operasional dan kinerja keuangan perusahaan. Dalam proses seleksi ini, BEI mengidentifikasi saham-saham potensial dari konstituen Indeks IDX80 yang memiliki skor risiko ESG yang optimal.

Saham SIG menjadi salah satu dari sedikit perusahaan yang mendapatkan pengakuan ini, yang sangat membanggakan karena rata-rata skor untuk sektor bahan bangunan berada di kisaran 34,1, yang berarti sangat berisiko

SIG juga mendukung pengembangan energi terbarukan melalui pemanfaatan panel surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk menggantikan sumber energi listrik pada unit operasional. Selain itu, perusahaan ini mengoptimalkan energi dengan mengonversi gas panas buang dari proses produksi semen menjadi energi listrik, melalui sistem Waste Heat Recovery Power Generation.

Pada tahun 2024, SIG berhasil mempertahankan peringkat risiko ESG terbaik dalam kategori bahan bangunan di kawasan Asia Tenggara, dengan pencapaian predikat Medium Risk dan skor 25,1 dari Morningstar Sustainalytics.

Indeks IDX ESG Leaders sendiri mencakup 30 emiten terdaftar di BEI, yang dinilai sebagai perusahaan dengan peringkat ESG terbaik. Harapannya, indeks ini dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi yang lebih berkelanjutan.

Dari sisi lingkungan, SIG fokus pada pengurangan emisi CO2 dengan memanfaatkan bahan baku dan bahan bakar alternatif, termasuk dari limbah industri dan biomassa. Ini juga mencakup optimasi proses produksi dengan teknologi injeksi hidrogen, serta efisiensi energi panas.

Dalam hal tata kelola, SIG berkomitmen untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Salah satu caranya adalah dengan melaksanakan program pengembangan kompetensi karyawan serta kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku Etika bagi seluruh pegawai yang dilengkapi dengan sertifikasi ISO 37001 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

Melalui berbagai inisiatif ini, SIG telah menunjukkan kinerja ESG yang luar biasa serta memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat, dengan Ecopark Kambangsemi kini menjadi wadah pemberdayaan bagi lebih dari 2.600 orang yang terlibat dalam 87 pengelola, 527 petani sabuk hijau, dan pelaku UMKM.

Pada tahun 2024, SIG mencatatkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) cakupan 1 sebesar 19,5% dibandingkan dengan baseline tahun 2010, menunjukkan progres signifikan dalam upaya keberlanjutannya.

Previous Post Next Post