:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3893147/original/054077900_1641196874-20220103-Pembukaan_Awal_Tahun_2022_IHSG_Menguat-4.jpg)
Pendapatan PT Indosat Tbk (ISAT) pada akhir tahun 2024 mencapai Rp 55,89 triliun, mengalami kenaikan sebesar 9,09 persen jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 51,23 triliun. Pemasukan dari sektor multimedia, komunikasi, dan internet (MIDI) berkontribusi sebesar Rp 7,99 triliun, sedangkan telekomunikasi tetap menyumbang Rp 864,35 miliar.
Di tahun 2024, jumlah pelanggan perusahaan mengalami penurunan sebesar 4,1 juta menjadi total 94,7 juta pelanggan. Penurunan ini terjadi akibat konsolidasi SIM dalam pasar. Selain itu, laba bersih yang dicapai ISAT meningkat sebesar 8,97 persen, mencapai Rp 4,91 triliun, lebih tinggi ketimbang laba tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,5 triliun.
Indosat juga mengumumkan pengunduran diri Ritesh Kumar Singh sebagai Direktur Perseroan, yang bakal efektif pada 31 Juli 2025. Sementara itu, saham perusahaan mengalami penurunan menjelang hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada Rabu, 28 Mei 2025.
Pendapatan untuk tahun 2024 terdiri dari pendapatan seluler yang diestimasikan mencapai Rp 47,04 triliun dengan Average Revenue Per User (ARPU) yang meningkat menjadi Rp 38,0 ribu, naik sebesar 6,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Setelah memperhitungkan pajak penghasilan, laba per saham dasar meningkat menjadi Rp 152,27, naik dari sebelumnya Rp 139,73.
Pada akhir Desember 2024, total liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp 77,73 triliun, menurun dari Rp 81,01 triliun di akhir tahun 2023. Kendati demikian, terdapat penurunan rata-rata menit penggunaan (MOU) per pelanggan yang turun menjadi 5,5 menit, mencerminkan tren industri yang beralih dari layanan suara.
Perusahaan juga menambah jaringan dengan mengoperasikan sekitar 196 ribu BTS 4G, bertambah sekitar 17 ribu BTS 4G pada tahun 2024, serta mencakup 107 BTS 5G.