
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) siap menggelar right issue jumbo senilai maksimal Rp3,2 triliun pada awal Desember 2025. Aksi korporasi ini bakal melepas hingga 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham, sedikit di atas harga pasar per 26 September 2025 (Rp228).
Rasio yang ditawarkan cukup agresif, yakni 3:4 — artinya setiap pemegang 3 saham lama berhak atas 4 HMETD.
Detail Aksi Right Issue INET
- Jumlah saham baru: maksimal 12,8 miliar lembar
- Harga pelaksanaan: Rp250 per saham
- Rasio: 3:4
- Jadwal penting:
- Cum date HMETD: 25 Nov (Reguler/Negosiasi), 27 Nov (Tunai)
- Periode tebus HMETD: 1–5 Des 2025
- Bonus: Waran Seri II maksimal 3,07 miliar unit, bisa dikonversi jadi saham baru mulai 3 Juni 2026–1 Des 2028
- Standby buyer: PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN), pemegang 60,62% saham, siap menyerap sisa saham tidak ditebus hingga 5,65 miliar saham (Rp1,41 triliun)
- Dilusi kepemilikan: sampai 57,14% kalau tidak ikut right issue
Dana segar dari aksi ini akan difokuskan untuk ekspansi jaringan FTTH (fiber-to-the-home), infrastruktur digital nasional, termasuk proyek kabel bawah laut.
Implikasi Bagi Investor
Buat pemegang saham lama, dilema utama ada di ikut tebus atau kena dilusi besar.
Prospek positif: Komitmen standby buyer menunjukkan keseriusan pengendali mendorong ekspansi.
Risiko utama: Investor yang tidak ikut berpotensi kehilangan setengah lebih kepemilikannya. Selain itu, menjelang eksekusi, harga saham cenderung volatile.
Perlu dicatat, fundamental INET saat ini masih tipis: laba bersih sekitar Rp8 miliar dengan ROE ±3%. Artinya, valuasi pasca right issue perlu ditimbang matang-matang.
Risiko Investasi Right Issue INET
- Dilusi kepemilikan: sampai 57,14% jika tidak ikut tebus
- Tekanan harga saham: potensi koreksi saat periode HMETD
- Eksekusi dana: kalau ekspansi tidak tepat sasaran, bisa mengecewakan investor
- Fundamental lemah: profitabilitas masih tipis
- Modal besar: butuh dana signifikan untuk mempertahankan proporsi kepemilikan
Peluang Investasi Right Issue INET
- Ekspansi infrastruktur digital: dana dipakai untuk jaringan FTTH & kabel bawah laut
- Standby buyer kuat: AKUN siap cover sisa saham, bikin aksi lebih kredibel
- Waran Seri II: insentif tambahan yang bisa kasih cuan di masa depan
- Potensi multibagger: kalau ekspansi berhasil, saham bisa jadi growth story menarik dalam 3–5 tahun
Right issue INET ini adalah pedang bermata dua. Buat investor yang risk taker, aksi ini bisa jadi tiket masuk ke pertumbuhan infrastruktur digital nasional. Tapi buat investor konservatif, mungkin lebih bijak wait and see sampai aksi selesai dan laporan kinerja terbaru keluar.