
Kondisi perekonomian global yang tidak stabil saat ini, ditambah dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK), telah menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat. Menurut analisis yang dilakukan oleh Efdinal, penurunan daya beli ini memaksa konsumen untuk mengalihkan pengeluaran mereka ke barang-barang yang lebih mendasar atau esensial.
Contohnya, seorang nasabah yang sebelumnya menghabiskan sekitar Rp100 ribu untuk membeli 10 barang kini harus mengatur ulang anggarannya. Dengan nominal yang serupa, mereka hanya mampu membeli antara 8 hingga 9 barang saja. Hal ini mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Perubahan tren belanja ini menunjukkan bagaimana situasi ekonomi saat ini berpengaruh besar terhadap pola konsumsi masyarakat. Masyarakat cenderung lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang, memilih untuk memenuhi kebutuhan dasar ketimbang barang-barang yang kurang penting.