:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4883223/original/030233500_1720093649-20240704-IHSG-ANG_5.jpg)
Perusahaan saat ini melaksanakan beragam inisiatif strategis untuk mengendalikan biaya, mencakup pengoptimalan penggunaan bahan baku dan melakukan negosiasi ulang dengan pemasok agar mendapatkan harga yang lebih kompetitif. Inisiatif ini juga meliputi pemanfaatan material alternatif yang lebih efisien namun tetap mempertahankan kualitas produk yang tinggi.
Pada kuartal pertama tahun 2025, PT Garuda Metalindo Tbk, juga dikenal sebagai BOLT, mencatatkan pertumbuhan penjualan konsolidasi bersih sebesar 0,96% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih mengesankan lagi, laba bersih perusahaan melonjak hingga 55,06% secara tahunan (YoY).
Di sisi lain, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa terdapat 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) sepanjang tahun 2022. Karyawan terlihat melintasi layar yang memamerkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, yang berlangsung pada 30 Desember 2022.
Dari aspek operasional, BOLT berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi proses produksi, terutama dalam hal penggunaan peralatan dan tooling. Selain itu, perusahaan juga berencana untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 20 per saham kepada para pemegang saham, yang diambil dari laba bersih tahun buku 2024. Hal ini diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Juni 2025.
Direktur Garuda Metalindo, Anthony Wijaya, menyatakan bahwa keputusan ini disetujui dengan total nilai pembayaran dividen mencapai Rp 46,87 miliar, yang setara dengan Rp 20 untuk setiap lembar saham. Kinerja positif ini didorong oleh pertumbuhan signifikan di segmen Industri Lainnya yang mengalami peningkatan 39% YoY, dari Rp12 miliar menjadi Rp17 miliar, terutama berasal dari sektor industri umum.
Lebih lanjut, segmen ekspor juga menunjukkan pertumbuhan yang baik, mencatat 7,2% YoY, dari Rp24 miliar menjadi Rp25 miliar, ditopang oleh permintaan yang tinggi dari pasar India yang meningkat hingga 17%. Berbagai inovasi teknik telah diterapkan untuk memperpanjang usia pakai tooling, mengurangi frekuensi penggantian, dan secara keseluruhan menghemat biaya produksi. Langkah-langkah ini terbukti memperkuat struktur biaya perusahaan dan meningkatkan daya saing produk di pasar.