Perkuat Bisnis Sawit: SSMS Siapkan Aksi Akuisisi Rp1,6 Triliun

Perkuat Bisnis Sawit: SSMS Siapkan Aksi Akuisisi Rp1,6 Triliun

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tengah menyiapkan langkah besar dengan mengakuisisi 63,4% saham PT Sawit Mandiri Lestari (SML). Nilai transaksinya nggak main-main, mencapai Rp1,6 triliun. Saham tersebut bakal diambil dari PT Citra Borneo Indah (CBI) yang sebelumnya menguasai hampir 100% saham SML. Setelah akuisisi rampung, porsi CBI akan menyusut jadi 36,5%.

Kenapa Akuisisi Ini Penting?

Langkah ini bukan sekadar ekspansi biasa. Ada beberapa tujuan strategis yang dibidik SSMS:

  • Perkuat rantai pasok: integrasi bisnis dari kebun ke pabrik makin solid.
  • Tingkatkan efisiensi: kedekatan geografis kebun SML dengan fasilitas SSMS bisa tekan biaya logistik.
  • Skala bisnis berkelanjutan: lahan SML seluas 11.046 hektare mayoritas masih berisi tanaman muda. Artinya, potensi produksi tandan buah segar (TBS) dan crude palm oil (CPO) ke depan masih sangat besar.

SSMS juga menargetkan kapasitas olahan bisa naik sampai 4.000 MT pada 2026. Dengan tambahan suplai dari SML, target ini makin realistis.

Proses dan Skema Transaksi

  • Akuisisi mencakup 98.328 lembar saham SML atau setara 63,4%.
  • Transaksi perlu restu pemegang saham lewat RUPSLB yang dijadwalkan 30 Oktober 2025.
  • Harga Rp1,6 triliun mengacu pada hasil valuasi KJPP untuk menjamin kewajaran sesuai aturan pasar modal.

Meski nilai transaksi terbilang material (lebih dari 50% ekuitas SSMS per Juni 2025), manajemen menegaskan aksi ini nggak bakal mengganggu kesehatan finansial perusahaan. Justru sebaliknya, diharapkan bisa mendongkrak produktivitas dan pendapatan.

Dampak ke Pasar dan Industri

Kalau kita lihat lebih luas, aksi ini berpotensi memberikan efek positif, bukan cuma buat SSMS, tapi juga buat industri sawit nasional:

  • Pasokan lebih stabil: akses tambahan lahan dengan tanaman muda bikin suplai TBS dan CPO makin terjamin.
  • Efisiensi naik: integrasi kebun dan pabrik bisa menekan biaya angkut sekaligus maksimalkan kapasitas produksi.
  • Posisi kompetitif lebih kuat: skala produksi lebih besar bikin SSMS lebih siap menghadapi fluktuasi harga global.

Efek ke Harga CPO?

Nah, di sinilah menariknya. Kalau produksi naik sementara permintaan stagnan, bisa jadi tekanan harga CPO muncul. Tapi kalau permintaan tetap tinggi—misalnya terdorong kebijakan biodiesel—ekspansi SSMS justru bisa jadi penopang suplai tanpa bikin harga terganggu.

Ringkasan

Secara keseluruhan, aksi akuisisi ini jadi langkah strategis SSMS untuk memperkuat supply chain, memperluas kapasitas produksi, sekaligus memperkokoh posisi di industri sawit tanah air. Efek paling terasa bakal muncul di sisi skala usaha dan daya saing. Sementara, pergerakan harga CPO tetap akan bergantung pada dinamika permintaan ekspor maupun domestik.

Previous Post Next Post