Dividen Fantastis: Mitrabara Bagikan Rp 46,64 M!

Dividen Fantastis: Mitrabara Bagikan Rp 46,64 M!

PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) semakin memperluas cakupan usahanya dengan menjelajahi sektor-sektor di luar penambangan batubara. Melalui anak-anak perusahaan, mereka kini terlibat dalam berbagai bidang termasuk energi terbarukan, industri agro, infrastruktur, dan jasa pertambangan. Pada tahun 2024, pilar bisnis batubara mencatat penjualan sebesar 2,27 juta ton, mengalami peningkatan 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Khoirudin, salah satu pejabat perusahaan, mengungkapkan bahwa pengembangan energi terbarukan melalui biomassa, khususnya pembangunan pabrik wood pellet di Malinau, berjalan sesuai rencana, dengan target penyelesaian pada akhir 2025. Sebuah laporan resmi dari perusahaan menjelaskan bahwa mereka akan mendistribusikan dividen sebesar Rp 46,64 miliar.

Dalam kondisi operasional yang dinamis, perusahaan berhasil mencatat laba bersih konsolidasian mencapai USD 19,14 juta, ditopang oleh pendapatan bersih yang totalnya mencapai USD 217,91 juta. Khoirudin menambahkan bahwa mereka juga menunjukkan kemajuan positif dalam upaya keberlanjutan, yang semakin mendiversifikasi bisnis mereka.

Malam itu, PT Mitrabara Adiperdana Tbk melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik di Grha Baramulti, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, perusahaan juga memberikan update mengenai pembangunan pabrik wood pellet yang dikelola oleh anak usahanya, PT Malinau Hijau Lestari (MHL), di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Reklamasi lahan bekas tambang pun tak ketinggalan, dengan aktivitas revegetasi yang ditujukan untuk mengubah lahan tersebut menjadi lahan pertanian terintegrasi.

Di sektor akuakultur, mereka merayakan panen udang tahap pertama pada tahun 2024. Pembangunan 20 tambak udang vannamei di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, ditargetkan menghasilkan 168 ton per tahun. Selain itu, 100 kolam tambak sedang dibangun dan diharapkan dapat beroperasi penuh pada tahun 2025.

Dalam bidang infrastruktur dan jasa pertambangan, PT Mitra Muda Makmur (MMM) melaporkan bahwa jasa pertambangan pada akhir tahun 2024 mencapai 4,3 juta BCM, dengan kontrak jasa pertambangan yang berhasil diamankan senilai USD 53,55 juta hingga tahun 2027. Inovasi dan keberlanjutan menjadi fokus utama perusahaan dalam menghadapi tantangan di industri yang terus berkembang ini.

Previous Post Next Post