Pada konferensi pers yang berlangsung pada Rabu, 21 Mei 2025, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memberikan penjelasan mengenai keputusan terbaru bank sentral. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut sejalan dengan proyeksi inflasi untuk tahun 2025 dan 2026 yang diperkirakan tetap rendah dan terjaga di angka 2,5% plus minus 1%. Langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Nilai tukar rupiah menunjukkan tren positif dengan mengalami apresiasi terhadap dolar Amerika Serikat setelah Bank Indonesia mengambil kebijakan untuk menurunkan suku bunga acuannya. Hal ini terjadi di tengah menunggu rilis data terkait transaksi berjalan dalam kuartal pertama 2025. Posisi tukar rupiah pada saat penutupan perdagangan sebelumnya tercatat berada di angka 99,56.

Kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia ini mencerminkan upaya untuk memastikan bahwa inflasi tetap terkendali sambil menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan ekonomi nasional. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan akan ada dorongan positif bagi sektor-sektor perekonomian yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat dan meningkatkan investasi.