:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4112074/original/097506200_1659528504-IHSG_Ditutup_Menguat-Angga-5.jpg)
Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini sedang mempersiapkan sejumlah perusahaan untuk melakukan pencatatan umum perdana saham atau yang biasa dikenal dengan istilah initial public offering (IPO). Dari penilaian yang dilakukan, terdapat beberapa sektor yang dipandang memiliki potensi menjanjikan untuk bergabung di pasar modal tahun ini, walaupun tetap bergantung pada kondisi pasar serta kesiapan masing-masing perusahaan.
Menurut pernyataan Nyoman, yang disampaikan kepada wartawan pada tanggal 23 Juni 2025, saat ini terdapat 14 perusahaan yang sudah tercatat dalam pipeline untuk pencatatan saham di BEI. Ia mengungkapkan bahwa total nilai penggalangan dana untuk perusahaan-perusahaan ini diperkirakan dapat mencapai sekitar Rp 1 triliun, terutama untuk tiga perusahaan yang bersangkutan.
Sektor-sektor yang dilirik untuk IPO ini meliputi sektor konsumen, perdagangan, dan manufaktur. Hingga saat ini, 14 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 7,01 triliun. I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, menyampaikan bahwa per 20 Juni, terdapat 14 perusahaan yang sudah siap melangsungkan debut di Bursa, di mana mayoritas di antaranya adalah perusahaan besar.
Saat ini, BRI Danareksa juga tengah mempersiapkan tiga hingga empat perusahaan yang akan ikut dalam IPO di paruh kedua tahun ini. Berdasarkan data dari POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat delapan perusahaan dengan aset besar di atas Rp 250 miliar, dan lima perusahaan dengan aset menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar yang dalam tahap persiapan.
Meski rencana IPO masih dalam tahap awal, Laksono menegaskan bahwa belum ada calon emiten yang membatalkan keikutsertaan mereka. Jumlah tersebut diproyeksikan akan tetap hingga akhir tahun 2025, dengan pelaksanaan IPO rencananya dimulai pada semester kedua tahun ini. Kita rencanakan di semester II, jadi masih terlalu awal untuk menentukan lanjut atau tidak, ujar Laksono kepada wartawan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di BEI juga menunjukkan tren positif. Pada Rabu, 3 Agustus 2022, IHSG ditutup di level 7046,63, dengan penguatan sebesar 58,47 poin atau 0,0084 persen dibandingkan penutupan sebelumnya. Keberhasilan ini mencerminkan minat yang stabil dari calon emiten serta menunjukkan komitmen yang teguh untuk memasuki pasar modal, terutama dari sektor finansial, transportasi, dan logistik.