Astra Bicara TKDN: Kunci Masa Depan Industri!

Astra Bicara TKDN: Kunci Masa Depan Industri!

Dalam acara konferensi pers yang diadakan pada tanggal 8 Mei 2025, Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur PT Astra International Tbk, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang dicanangkan oleh pemerintah. Ia mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengalokasikan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp28 triliun untuk tahun 2025, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan menurunnya daya beli masyarakat.

Djony menyampaikan, Kita telah memperhatikan bahwa lebih dari 60 persen produk kami diproduksi secara lokal. Pernyataan ini menunjukkan upaya Astra untuk memprioritaskan produk dalam negeri dalam keseluruhan produksi mereka. Ditekankannya, fokus pengalokasian Capex ini tetap diarahkan pada sektor-sektor utama seperti otomotif, jasa keuangan, dan agribisnis.

Selama Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Djony menekankan bahwa kebijakan TKDN memberikan dampak positif bagi industri otomotif nasional, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat rantai pasok dalam negeri. Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini lahir dari kebutuhan untuk menggantikan impor dan mencegah Indonesia menjadi sekedar pasar. Kami akan terus mengikuti peraturan terkait TKDN, ujarnya.

Djony juga menyoroti bahwa lebih dari setengah produk Astra saat ini telah diproduksi di dalam negeri, memberikan dampak signifikan terhadap industri nasional. Meskipun demikian, ia memperkirakan bahwa dana Capex dapat mengalami penyesuaian hingga Rp25 triliun sesuai dengan kondisi yang berlaku. Hal ini menandakan sikap kehati-hatian Astra di tengah ketidakpastian ekonomi.

Lebih lanjut, Djony menegaskan pentingnya TKDN sebagai inti dari industrialisasi nasional dan memperkuat posisi kompetitif industri lokal. Ia optimis bahwa meskipun aturan TKDN mungkin dilonggarkan, Astra masih dapat bersaing dalam pasar. Prioritas utama perusahaan ke depan adalah melakukan investasi pada sektor-sektor baru yang berpotensi, sembari memperkuat hubungan dengan bisnis inti mereka.

Previous Post Next Post