:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4410634/original/016949900_1682850414-isaac-smith-6EnTPvPPL6I-unsplash.jpg)
Pertumbuhan pendapatan yang signifikan telah berhasil dicapai oleh PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Pada kuartal pertama tahun 2025, laba usaha perusahaan meningkat sebesar 15,72%, mencapai Rp65,25 miliar, dibandingkan dengan Rp56,38 miliar dari periode sebelumnya. Salah satu faktor utama di balik pertumbuhan laba bersih ini adalah efisiensi finansial yang dilakukan oleh perusahaan, terutama melalui penurunan beban bunga secara drastis di tingkat holding, hasil dari restrukturisasi utang yang dilakukan sebelumnya.
Sakti, perwakilan perusahaan, menjelaskan bahwa pertumbuhan pendapatan ini didukung terutama oleh kontribusi dari PT Bakrie Pipe Industries (BPI), yang mencatatkan kenaikan sebesar 1,7% atau sekitar Rp9,5 miliar. Di sisi lain, segmen VKTR Teknologi Mobilitas menunjukkan kemajuan yang baik, berkat kinerja yang kuat dari Bakrie Autoparts (BA) Group dengan pertumbuhan sebesar 10,7% atau Rp21 miliar.
Adapun total pendapatan perusahaan mencapai Rp953,80 miliar, mengalami kenaikan 11,64% dibandingkan dengan Rp854,33 miliar di periode yang sama tahun lalu. Segmen VKTR juga tidak ketinggalan, tumbuh sebesar 6,3% dengan tambahan Rp13 miliar, sementara Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) menyumbang sebesar 3,8% atau sekitar Rp2,8 miliar. PT Bakrie Constructions (BCons) juga mencatat prestasi dengan pendapatan mencapai Rp74,3 miliar, meningkat tajam dari posisi nihil pada tahun lalu.
Peningkatan pendapatan ini juga terlihat dari komponen lainnya seperti lini ATPM yang naik sebesar 24%, general casting yang tumbuh 48%, serta segmen replacement market yang mengalami pertumbuhan sebesar 4%. Kenyataan ini menjadikan Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebagai penyumbang signifikan dengan pertumbuhan Rp85 miliar, sementara PT Southeast Asia Pipe Industries (SEAPI) juga mengalami lonjakan pendapatan mencapai 57,6% atau setara Rp15 miliar.
Kinerja positif ini menjadi bukti nyata dari strategi transformasi dan efisiensi yang diterapkan oleh BNBR. Pada Maret 2025, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp62,02 miliar, naik 17% dibandingkan Rp53,02 miliar dari kuartal pertama tahun lalu. Dengan terus menjalankan inisiatif yang tepat, perusahaan optimis dapat mempertahankan kinerja mengesankan ini di tengah dinamika bisnis yang ada.
Pada tanggal 8 Mei 2025, dalam keterangannya, perusahaan menyatakan bahwa hasil positif ini merupakan buah dari kerja keras seluruh unit bisnis. Rencana penjualan saham BKR juga dibahas, di mana tujuannya adalah untuk memenuhi kewajiban utang kepada kreditur. Setelah penjualan, kepemilikan BNBR di VKTR tetap berada pada posisi mayoritas, yakni 43,32 persen dari total saham yang ada.