MARK Terus Tertegun: Laba Kuartal I Tergerus 2,78%!

MARK Terus Tertegun: Laba Kuartal I Tergerus 2,78%!

Pada bulan pertama triwulan pertama tahun 2025, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mengumumkan pendapatan mencapai Rp 203,0 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 4,25% dibandingkan dengan periode yang serupa pada tahun sebelumnya. Meskipun kondisi perang dagang antara AS dan Tiongkok semakin memanas, MARK menegaskan bahwa dampaknya terhadap bisnis sedikit terasa.

Dari laporan laba bersih tahun 2024 yang menunjukkan angka Rp 286,5 miliar, perusahaan berencana untuk meningkatkan rasio dividen tahun ini, menunggu keputusan resmi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan datang. Dengan rasio utang terhadap ekuitas (DER) yang cukup rendah, yaitu 0,22x, MARK memiliki ruang gerak yang cukup untuk mendukung rencana ekspansi dan investasi strategis di masa mendatang.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan, tercatat naik sebesar 58,47 poin atau sekitar 0,0084 persen dari penutupan sebelumnya. Di tengah ketidakpastian dari dinamika geopolitik global akibat perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok, MARK tetap mampu menunjukkan performa yang solid berkat strategi diversifikasi pasar ekspor ke wilayah Asia Tenggara dan China.

Walaupun fluktuasi permintaan menjadi tantangan bagi negara-negara tujuan ekspor, efisiensi operasional MARK berhasil menjaga margin laba stabil di kisaran 52%. “Diversifikasi ekspor adalah strategi jangka panjang kami yang terbukti efektif untuk menjaga pertumbuhan bisnis, bahkan dalam situasi global yang tidak menentu,” ujar Ridwan Goh, CEO MARK, dalam keterangannya pada Rabu, 30 April 2025.

Sementara itu, pada tanggal 3 Agustus 2022, IHSG ditutup di level 7046,63, menunjukkan pergerakan positif di Bursa Efek Indonesia. MARK, yang dikenal sebagai produsen cetakan sarung tangan terbesar di dunia, tetap berkomitmen untuk memberikan dividen setiap tahunnya setelah IPO sebagai bentuk apresiasi terhadap investor.

Pada kuartal I-2025, laba bersih perusahaan tercatat mengalami sedikit koreksi menjadi Rp 70,0 miliar, turun 2,78% dibandingkan kuartal sebelumnya. Meskipun demikian, beban pokok penjualan tetap stabil di angka Rp 97,0 miliar, dan pencapaian laba kotor mencapai Rp 106,1 miliar.

Per 31 Maret 2025, posisi kas dan setara kas MARK meningkat signifikan menjadi Rp 144,9 miliar, dari sebelumnya Rp 75,7 miliar di akhir tahun 2024. Dengan strategi bisnis yang adaptif serta keuangan yang solid, MARK optimistis untuk menghadapi tantangan tahun 2025 dan berkomitmen untuk tetap menjadi pemimpin global di sektor industri cetakan sarung tangan.

Previous Post Next Post