
Pasar Saham Lagi Turun, Tapi Ini Justru Peluang Emas Buat Investor!
Baru-baru ini, awal Mei 2025, Bank Sentral Amerika, TheFed, memutuskan untuk tidak menurunkan suku bunga acuannya. Keputusan ini bikin pasar saham dunia langsung terkoreksi, termasuk pasar saham Indonesia. IHSG pun turun ke level 6.827 dan diperkirakan masih bisa lanjut turun, walau ruang penurunannya sudah mulai terbatas.
Salah satu penyebabnya adalah kebijakan tarif yang membuat banyak perusahaan Amerika kena dampak. Biaya modal mereka jadi naik, dan akhirnya mempengaruhi kinerja bisnisnya. Dalam kondisi seperti ini, penurunan suku bunga sebenarnya dibutuhkan supaya ada lebih banyak uang (likuiditas) masuk ke pasar saham dan menstabilkan situasi.
Penurunan suku bunga tinggal soal waktu saja. Bank sentral di seluruh dunia juga mulai memasuki siklus penurunan suku bunga. Nilai mata uang banyak negara sudah mulai melemah, dan itu artinya, untuk menjaga nilai kekayaan, kita perlu investasi.
Tren saat ini: bunga bank makin turun, uang mulai keluar dari bank dan masuk ke pasar saham. Ini adalah peluang buat investor. Dana asing juga mulai masuk ke pasar saham Indonesia — mereka beli saham-saham bagus yang harganya masih murah (valuasi rendah), dan menjual saham yang sudah terlalu mahal.
Jadi, apa yang harus kita lakukan?
- Jangan pegang saham perbankan dulu. Valuasinya diperkirakan akan turun seiring penurunan suku bunga.
- Fokus ke saham sektor properti, konsumsi, dan pertambangan. Sektor-sektor ini justru berpotensi naik karena sentimen positif dari suku bunga yang turun.
- Cari saham bagus yang harganya jauh di bawah nilai wajarnya. Ini disebut saham valuasi rendah. Bisa dilihat dari rasio PBV dan PER-nya.
Saham yang murah bisa dilihat dari PBV < 1 dan PER di bawah 10. Kalau menurut Lo Kheng Hong, investor saham legendaris Indonesia, dia akan membeli saham hanya melihat dari rasio PER dan PBV saja. Jika nilai PER dikalikan PBV masih di bawah 9, maka artinya saham tersebut masih murah. Tentunya perlu dilakukan analisa tambahan terhadap perusahaan dan laporan keuangannya.
Tabel Rasio PBV dan PER saham IHSG bisa dilihat di tabel Analisa Fundamental saham simple ala Lo Kheng Hong disini
Saham valuasi rendah yang berkualitas biasanya: mempunyai potensi pertumbuhan tinggi dan risikonya lebih rendah.
Jadi walaupun sekarang pasar sedang turun, saham-saham bagus ini juga bisa ikut turun sebentar. Tapi kalau kamu sabar, kamu akan dapat hasil yang memuaskan nantinya.
Seperti kata Warren Buffett: "Pasar saham adalah alat untuk memindahkan uang dari orang yang tidak sabar ke orang yang sabar."
Sabar adalah Koenji!