Menurut pengumuman terbaru dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis pada Senin, 26 Mei 2025, terdapat tiga perusahaan dengan tahun buku berbeda yang telah menyerahkan laporan keuangan interim per tanggal 31 Desember 2024, yang merupakan laporan kuartal III.

BEI juga menginformasikan bahwa terdapat sejumlah perusahaan terbuka yang belum melaporkan laporan keuangan interim mereka yang berakhir pada 31 Maret 2025. Sebanyak 132 perusahaan tercatat masih belum menyampaikan laporan keuangan yang tidak diaudit oleh akuntan publik hingga tanggal 30 April 2025 dan akan mendapatkan Peringatan Tertulis I.

Sementara itu, tiga perusahaan dengan tahun buku berbeda, yaitu yang berakhir pada bulan Juni, telah menyampaikan laporan keuangan interim untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2025. Selain itu, sebanyak 17 perusahaan tercatat telah merencanakan untuk mengirimkan laporan keuangan interim tersebut setelah ditelaah secara terbatas oleh akuntan publik.

Terdapat juga 14 perusahaan yang akan menyerahkan laporan keuangan untuk periode yang sama, yang telah diaudit oleh akuntan publik. Satu emiten dengan tahun buku berbeda, yakni yang berakhir pada bulan Januari, telah menyampaikan laporan keuangan interim untuk periode yang berakhir 31 Januari 2025, yaitu laporan keuangan tahunan.

Pada hari itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada penutupan sesi pertama, akibat dari perpanjangan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Data menunjukkan bahwa sebanyak 739 emiten telah melaporkan informasi keuangan interim hingga 31 Maret 2025.