Indo Tambangraya Resmikan Pusat Persemaian Mentawir!

Indo Tambangraya Resmikan Pusat Persemaian Mentawir!

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) secara resmi telah menyerahkan Pusat Persemaian Mentawir kepada pemerintah melalui Kementerian Kehutanan. Acara seremoni penyerahan berlangsung di Arboretum Ir. dan ditandai sebagai lumbung bibit terbesar di Indonesia dengan target produksinya mencapai 15 juta bibit tanaman endemik Kalimantan setiap tahunnya. Kehadiran pusat ini diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan seperti rehabilitasi lahan kritis, pemulihan kawasan hutan, serta pelestarian keanekaragaman hayati.

Pembangunan Pusat Persemaian Mentawir merupakan hasil kolaborasi yang melibatkan banyak pihak, termasuk ITM, Kementerian Kehutanan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyampaikan bahwa kerjasama yang terjalin ini menjadi tonggak penting bagi keterlibatan pihak swasta dalam rehabilitasi hutan yang dapat diukur dan dipantau.

Dengan kapasitas produksi yang signifikan, Pusat Persemaian Mentawir dianggap sebagai penopang vital untuk rehabilitasi lahan dan hutan di berbagai daerah. Penyerahan ini menegaskan bahwa proyek pembangunan yang dilakukan secara kolaboratif, transparan, dan terukur dapat memberikan warisan yang berkelanjutan bagi bangsa. ITM menerima mandat untuk membangun fasilitas ini pada tahun 2022, dan pusat tersebut secara resmi diresmikan oleh Presiden ke-7 Republik Indonesia pada 4 Juni 2024.

Direktur Jenderal PDASRH, Dyah Murtiningsih, menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan fungsi pusat ini setelah penyerahan. Pusat Persemaian Mentawir terletak di atas lahan seluas 32,5 hektare yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dyah menekankan bahwa pembangunan pusat ini bukan hanya memenuhi mandat pemerintah, melainkan juga merupakan simbol kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Seremoni serah terima dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Menteri Kehutanan, Wakil Menteri, serta jajaran direksi ITM. Mulianto, Direktur Utama ITM, mengapresiasi kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada ITM sebagai mitra pembangunan fasilitas tersebut. Dokumen serah terima ditandatangani oleh Dyah Murtiningsih, Direktur Utama ITM, dan disaksikan oleh para pejabat terkait.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kehutanan juga menandatangani buku Etnobotani dan Pascatambang—hasil kolaborasi antara ITM dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)—yang menjadi bagian dari studi terkait keanekaragaman hayati di area konsesi anak usahanya. Hingga kuartal pertama tahun 2025, ITM dan anak usahanya telah berhasil merehabilitasi lahan seluas 26,800.42 hektare dan telah mengembalikan area tersebut kepada pemerintah melalui berbagai kegiatan rehabilitasi ekosistem.

ITM berkomitmen untuk melaksanakan empat langkah strategis dalam mendukung rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), sebagai bagian dari upaya pelestarian hutan dan lingkungan. Melalui PT Indominco Mandiri, ITM juga telah membangun Arboretum seluas 270 hektar yang menjadi habitat bagi flora dan fauna endemik Kalimantan. Ini membuktikan komitmen ITM dalam menyeimbangkan antara kegiatan pembangunan dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Previous Post