B-Log Siap IPO: 563 Juta Saham Dilepas!

B-Log Siap IPO: 563 Juta Saham Dilepas!

Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan akan diterima pada tanggal 30 Juni 2025. Selanjutnya, penawaran umum saham dijadwalkan berlangsung antara tanggal 2 hingga 4 Juli 2025. Penjatahan saham direncanakan pada 4 Juli 2025, dan distribusi saham secara elektronik kepada investor akan dilakukan pada 7 Juli 2025.

Corporate Secretary B-LOG, Wanny Wijaya, menyatakan bahwa saham B-LOG diharapkan untuk tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2025. Dana yang diperoleh dari IPO ini rencananya akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis SSA dengan membangun tiga gudang pendingin yang terletak di Tangerang, Pontianak, dan Makassar. Masing-masing gudang akan memiliki spesifikasi suhu yang berbeda, yaitu beku (Frozen), dingin (Chiller), dan suhu ruang (Ambient).

Dana yang diperoleh dari penawaran ini setara dengan 16,67% dari total modal yang ditempatkan dan disetor setelah proses IPO. Harga penawaran saham diperkirakan berada dalam kisaran Rp240 hingga Rp270 per lembar saham. Dengan demikian, Perseroan berpotensi memperoleh dana hingga Rp152,07 miliar, ungkap Wanny.

Dia juga menambahkan bahwa sekitar 67% dari dana yang dihimpun akan dialokasikan untuk anak perusahaan, PT Simpan Sini Aja (SSA), sebagai tambahan modal. Sekitar 33% sisanya akan digunakan untuk membeli antara 75 hingga 100 unit kendaraan light truck yang dilengkapi dengan karoseri cold atau dry. Maickel Tilon, Direktur Utama B-LOG, mengungkapkan bahwa perusahaan akan terus memperluas jaringan dan memperkuat operasional di berbagai daerah.

“Dengan IPO ini, kami akan mengembangkan jaringan ke daerah-daerah baru dengan membangun fasilitas gudang,” jelas Maickel. Ia menambahkan bahwa langkah ini akan memperkuat posisi B-LOG sebagai penyedia layanan logistik terintegrasi, atau third-party logistics (3PL) dengan armada dan jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia.

Saat ini, B-LOG mengoperasikan lebih dari 3.200 armada aktif dan memiliki 124 titik operasional yang tersebar di 47 kota serta 23 provinsi. Melalui jaringan tersebut, B-LOG dapat melayani beragam sektor industri, mulai dari barang konsumsi cepat saji (FMCG) hingga distribusi ritel lainnya. “Kami menggunakan model operasional berbasis kepemilikan aset. Perseroan memiliki armada dan fasilitas gudang untuk menjaga kualitas layanan, ketepatan waktu pengiriman, dan efisiensi biaya logistik tanpa bergantung pada pihak ketiga,” kata Wanny.

Previous Post Next Post