:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3153677/original/019791700_1592280960-Astra_1.jpg)
Pada tahun 2024, PT Astra International Tbk mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan yang mencapai Rp 257,36 triliun, meningkat dari Rp 243,26 triliun pada tahun lalu. Pendapatan bersih tahun 2023 tercatat sebesar Rp 316,57 triliun, dan mengalami peningkatan 4,53 persen di tahun 2024 dengan total pendapatan sebesar Rp 330,92 triliun, tumbuh 5% secara tahunan.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 8 Mei 2025, Astra juga mengumumkan perubahan pada jajaran direksi dan komisaris, termasuk pengunduran diri Bambang Brodjonegoro dan Suparno Djasmin. RUPST tersebut juga memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 406 per saham untuk tahun buku 2024, memberikan kesempatan bagi pemegang saham untuk mendapatkan imbal hasil dari investasi mereka.
Selain pendapatan yang meningkat, laba bruto Astra juga menunjukkan pertumbuhan, mencapai Rp 73,56 triliun, meningkat dibandingkan dengan laba bruto 2023 yang tercatat sebesar Rp 73,31 triliun. Namun, laba bersih dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi mengalami penurunan 5% menjadi Rp 12 triliun, sedangkan divisi otomotif menyumbangkan laba sebesar Rp 11,21 triliun, turun 2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selama periode yang sama, beban penjualan tercatat sebesar Rp 11,45 triliun, dan penghasilan bunga mencapai Rp 3,35 triliun. Dividen interim sebesar Rp 98 per saham telah dibagikan pada 31 Oktober 2024, dan dividen final dijadwalkan akan dibayarkan pada 5 Juni 2025 kepada pemegang saham yang terdaftar di daftar pemegang saham pada 22 Mei 2025.
Dengan strategi investasi yang tepat dan portofolio yang baik, investor dapat memanfaatkan dividen ini sebagai sumber pendapatan tambahan, sementara penyesuaian nilai wajar investasi juga mencatatkan kontribusi yang signifikan pada laba bersih yang mencapai Rp 34,05 triliun, naik sebanyak 0,63 persen dibandingkan dengan tahun 2023.
Pada 31 Desember 2024, liabilitas perusahaan mengalami peningkatan menjadi Rp 201,43 triliun dibandingkan dengan Rp 194,98 triliun di akhir 2023. Rincian liabilitas mencakup Rp 133,3 triliun untuk liabilitas jangka pendek dan Rp 68,13 triliun untuk liabilitas jangka panjang, menunjukkan kondisi keuangan yang semakin solid bagi PT Astra International Tbk.
Simak tanggal penting pembagian dividen ASII dan saham lainnya yang selalu update di Kalender Dividen