:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5213783/original/059047300_1746698251-ASUS_Indonesia_-_ExpertCenter_AiO_Assembly.jpg)
PT Sat Nusapersada Tbk berencana untuk memperluas rangkaian kegiatan usaha dengan menambah beberapa lini produksi baru yang akan memperkaya portofolio perusahaan. Sebagai salah satu pionir produsen elektronik berteknologi tinggi di Indonesia, perusahaannya merupakan entitas pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada November 2007.
Perusahaan ini memiliki sistem produksi modern yang terintegrasi, di mana PT Sat Nusapersada Tbk telah dipercaya oleh sejumlah merek besar dalam memproduksi berbagai komponen elektronik untuk memenuhi standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Didirikan pada 1 Juni 1990, PT Sat Nusapersada Tbk memiliki izin untuk menjalankan usaha secara mandiri dalam sektor industri perakitan elektronik.
Rina Dewi, Sekretaris Perusahaan, menegaskan bahwa persiapan matang telah dilakukan untuk melaksanakan rencana perluasan ini. Sementara itu, Stanley Rocky, Assistant General Manager, mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan memiliki 15 gedung pabrik yang sepenuhnya terisi, dan lebih dari 30 lini produksi yang mampu melakukan produksi massal dengan ketepatan yang tinggi, termasuk lini yang sepenuhnya otomatis.
Menurut laporan terbaru, PT Sat Nusapersada Tbk akan membangun fasilitas produksi baru setinggi 10 lantai untuk mendukung rencana ekspansinya. Beberapa produk terbaru dari lini Expert Series oleh ASUS Indonesia juga diperkenalkan di Batam, seperti ExpertBook BG1409CVA dan ExpertCenter DN500MER.
Rina juga mengungkapkan bahwa perusahaan telah menyiapkan anggaran investasi untuk mendanai kebutuhan awal, pengadaan peralatan, dan biaya operasional guna mendukung usaha baru ini. Langkah ini diharapkan memberikan kesempatan untuk diversifikasi produk, memperluas pangsa pasar, serta meningkatkan daya saing perusahaan secara keseluruhan.
Terkait risiko operasional, perusahaan telah beradaptasi sesuai dengan kapasitas produksi yang diperlukan, serta melakukan pengelolaan sumber daya manusia dan pemeliharaan fasilitas produksi. Rina menegaskan bahwa usaha baru ini akan memperkuat posisi perusahaan di pasar dan berpotensi meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan.
Dalam hal legalitas, perusahaan memastikan semua izin dan lisensi yang diperlukan sudah terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang ada. Rencana penggunaan lantai 7 hingga 10 difokuskan untuk area penyimpanan, sembari mengandalkan teknologi Surface Mount Technology (SMT) dalam pemasangan komponen ultra-kecil.
Satu tantangan utama yang dihadapi adalah risiko pasar, di mana ketidakpastian terkait penerimaan produk baru oleh pasar perlu diperhatikan. Manajemen juga mempertimbangkan untuk membeli lahan di sebelah pabrik guna membangun pabrik ke-16, yang direncanakan memiliki sekitar 10 lantai. Rina menyatakan bahwa meski perluasan usaha ini menjanjikan banyak peluang, tantangan dan risiko finansial juga harus diperhitungkan dengan matang.