Per 30 April 2025, data menunjukkan bahwa investor domestik masih mendominasi kepemilikan saham dengan persentase mencapai 52%, sementara investor asing tercatat sebesar 47,82%. Ini menjadi sinyal positif untuk pertumbuhan di masa depan, seperti yang diungkapkan oleh I Gede Nyoman di Main Hall Bursa Efek Indonesia. Ia menegaskan adanya potensi pertumbuhan yang masih bisa digali, di mana kekuatan dominasi baik dalam kepemilikan maupun nilai perdagangan berada di tangan investor lokal.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan di BEI, juga menyoroti pertumbuhan pesat jumlah investor di Indonesia antara tahun 2019 hingga 2024, yang meningkat hingga 2,5 kali lipat. Kontribusi dari investor domestik terhadap nilai perdagangan mencapai 59,42%, sedangkan kontribusi dari investor asing sebesar 40,58%, menunjukkan dominasi yang jelas dari sektor domestik.

Selain itu, pada hari yang sama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan 0,26% ke level 6.766,79. Nilai transaksi hari itu mencapai 14,48 triliun dengan pergerakan 24,59 miliar saham dalam sekitar 1,3 juta transaksi. IHSG yang berhasil bertahan di zona positif melanjutkan tren dari pekan sebelumnya, di mana selama pekan lalu IHSG naik 3,74% dibandingkan level sebelumnya 6.678,92.

Walaupun ada kemajuan, IHSG masih mengalami koreksi sebesar 4,42% sepanjang tahun ini. Situasi ini menunjukkan adanya tantangan yang harus dihadapi meskipun potensi pertumbuhan tetap ada di depan mata.