:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3526828/original/027148900_1627708283-kalbe_farma_31_juli_2021Kalbe_Farma_31_juli_2021.jpg)
Rencana pembagian dividen untuk tahun ini telah resmi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada 22 Mei 2025. Pada periode tersebut, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berhasil mencatat laba yang dapat dialokasikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,24 triliun.
Per 31 Desember 2024, perusahaan mencatat saldo laba ditahan yang tidak ada batasan penggunaannya mencapai Rp 22,94 triliun. Sebagai langkah strategis, Kalbe Farma berencana melaksanakan program buyback saham senilai Rp 250 miliar untuk menjaga stabilitas harga saham KLBF di tengah ketidakpastian pasar modal Indonesia.
Aksi buyback ini sejalan dengan kebijakan pengelolaan yang diterapkan dalam kondisi pasar yang berfluktuasi, dan sudah mendapatkan dukungan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada 17 Februari 2025. Dalam kesempatan ini, perusahaan akan mendistribusikan dividen sebesar Rp 1,69 triliun atau setara dengan Rp 36 per lembar saham.
Sebelumnya, pemegang saham PT Kalbe Farma Tbk juga telah menyetujui rencana untuk menarik kembali 61,7 juta saham hasil buyback atau yang dikenal sebagai saham treasuri. Dari total laba, sekitar Rp 32,4 miliar disiapkan sebagai dana cadangan, sementara sisanya akan dicatat sebagai laba ditahan perusahaan.
Setelah tindakan buyback ini, modal yang ditempatkan dan disetor perseroan mengalami penurunan, dari semula Rp 468,75 miliar menjadi Rp 468,13 miliar. Kalbe Farma sebelumnya juga melakukan penjualan saham treasuri yang diperoleh melalui program buyback pada periode Maret hingga Juni 2020. Dalam periode tersebut, perusahaan berhasil menjual semua 2,17 juta saham dengan harga Rp 1.420 per lembar, lebih tinggi dibandingkan harga beli pada Rp 949 per lembar.
Untuk program buyback yang dilaksanakan pada tahun 2022, perusahaan memperoleh 617 juta lembar dengan harga akuisisi sekitar Rp 1.600, yang membuatnya jauh lebih tinggi daripada harga saham KLBF saat ini, yaitu Rp 1.200 per lembar. Sampai saat ini, Kalbe Farma masih melanjutkan program buyback yang dimulai pada Mei 2024 dan direncanakan akan berakhir pada Mei 2025. Hingga kini, KLBF telah mengumpulkan 316,8 juta saham dari program tersebut.