Bukit Asam Raih Rp 9,96 Triliun: Kunci Sukses Kuartal I!

Bukit Asam Raih Rp 9,96 Triliun: Kunci Sukses Kuartal I!

PTBA menjalin kemitraan strategis dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 23,07 kWp yang berhasil mencapai tahap Commercial Operation Date (COD) pada bulan Juni 2023. Nico menekankan bahwa pengembangan batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet adalah langkah nyata PTBA dalam mendukung kebijakan Pemerintah yang fokus pada hilirisasi batu bara, menjaga ketahanan energi nasional, dan memajukan industri kendaraan listrik lokal.

Pembangunan fasilitas ini merupakan bagian dari kolaborasi PTBA bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dengan tujuan meningkatkan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim - Keramasan yang memiliki kapasitas 20 juta ton per tahun. Dengan visi menjadi perusahaan energi terkemuka yang peduli lingkungan, total aset PTBA per 31 Maret 2025 diperkirakan mencapai Rp 42,26 triliun, menunjukkan pertumbuhan 10 persen secara tahunan.

PLTS berkapasitas 400 kWp yang terletak di Jalan Tol Bali-Mandara telah selesai dibangun dan diresmikan pada 21 September 2022. PTBA juga berkomitmen untuk menerapkan efisiensi berkelanjutan, seperti yang dijelaskan oleh Nico. Pemerintah menargetkan Net Zero Emission pada tahun 2060, dan untuk itu, PTBA mengembangkan Wood Pellet sebagai bahan bakar campuran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

PLTS ini memiliki kapasitas maksimum 241 kilowatt-peak (kWp) yang telah terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). Selain itu, PTBA juga bersinergi dengan Angkasa Pura II serta Jasa Marga Group dalam mencari peluang untuk pengembangan PLTS di jalan tol. Proyek percontohan konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini dapat memberikan kemajuan signifikan dalam hilirisasi batu bara.

Pada tahun ini, PTBA sedang melakukan perencanaan yang cermat untuk menghadapi berbagai perubahan pasar. Kemitraan yang dijalin dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga telah menghasilkan pilot project konversi batu bara untuk bahan baku baterai Lithium-ion (Li-ion), yang diluncurkan pada 15 Juli 2024 di Kawasan Industri Tanjung Enim.

Dalam kuartal I 2025, PTBA mengumumkan pencapaian pendapatan sebesar Rp 9,96 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp 391,48 miliar dan EBITDA Rp 1,05 triliun. Meskipun terdapat penurunan harga batu bara, PTBA tetap fokus untuk memaksimalkan potensi pasar domestik dan peluang ekspor demi menjaga kinerja perusahaan.

PTBA menetapkan target produksi batu bara di angka 50,05 juta ton dan penjualan 50,09 juta ton serta angkutan 43,25 juta ton pada tahun 2025. Diversifikasi ke energi baru dan terbarukan menjadi salah satu langkah strategis ke depan. Sejak Oktober 2020, PTBA telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta, berkolaborasi dengan PT Angkasa Pura II, dan angkutan batu bara sepanjang Januari-Maret 2025 meningkat 12 persen dibandingkan tahun lalu.

Dengan menerapkan teknik pertambangan yang lebih ramah lingkungan, seperti mengganti peralatan berbahan bakar fosil menjadi listrik, PTBA terus berupaya mendukung target Net Zero Emission pada tahun 2060. Inovasi yang dilakukan termasuk penggunaan bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan Unit Pertambangan Tanjung Enim. Selain itu, perusahaan juga mengembangkan sistem pelaporan produksi berbasis digital untuk efisiensi yang lebih baik.

“Program-program dekarbonisasi ini adalah bagian dari roadmap manajemen karbon PTBA hingga 2060 yang akan terus diperbaiki dan diperluas untuk menjaga hasil yang optimal,” tutup Nico.

Previous Post Next Post