
Alhamdulillah, dengan mengutamakan kepentingan yang lebih besar, perjalanan berikutnya saya didukung dan diridhoi oleh seluruh pihak, termasuk gubernur, bupati/walikota, serta masyarakat Sumatra Utara yang turut mendoakan kesuksesan saya, ungkap Babay. Ia menambahkan, Agar proses suksesi berjalan lancar, kami di Sumatra Utara, baik pemegang saham, BOD, maupun BOC, telah melakukan dialog untuk menempatkan kepentingan Bank Sumut di atas kepentingan pribadi dan kelompok.
Pada Rabu, tanggal 5 Juni 2025, Babay menyampaikan hal ini kepada CNBC Indonesia. Ia menyebut bahwa keputusannya untuk mundur dari kursi kepemimpinan Bank Sumut tidak terkait dengan kasus Sritex, melainkan lebih pada suksesi kepengurusan bank pembangunan daerah di Sumatra Utara. Semua pihak, menurutnya, turut memberikan dukungan kepada keputusan tersebut.
Dari komunikasi yang dilakukan sekitar enam bulan lalu, Babay menjelaskan bahwa suksesi di Bank Sumut telah disiapkan dengan matang. Di Jakarta, CNBC Indonesia melaporkan bahwa Babay Parid Wazdi resmi mengundurkan diri sebagai Direktur Utama PT Bank Sumut, di tengah adanya isu korupsi terkait fasilitas kredit PT Sri Rejeki Isman Tbk.
Karir Babay di dunia perbankan dimulai pada tahun 1999 sebagai Team Leader di divisi Wholesale Transaction Banking Group di Bank Mandiri. Pengunduran dirinya disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 3 Juni 2025.
Sebelumnya, Babay menjabat sebagai Direktur UMKM dan Syariah di PT Bank DKI dan pada tahun 2017, ia menduduki posisi sebagai Transactional Banking Sales Manager di Kantor Wilayah IV Jakarta. Lahir di Karawang pada 22 Juli 1971, Babay menunjukkan kemampuannya di sektor perbankan dengan pengalaman sebagai Direktur Ritel dan Syariah di Bank DKI sepanjang tahun 2018 hingga 2022.
Meskipun telah berkarier di industri perbankan selama dua dekade, Babay memiliki latar belakang pendidikan di bidang pertanian. Ia merupakan lulusan Sarjana Pertanian Universitas Gadjah Mada pada tahun 1994-1997 dan kemudian melanjutkan pendidikan magisternya di International University of Japan pada tahun 2010-2011, dengan fokus pada Manajemen Bisnis untuk meningkatkan kompetensinya.