Waskita Karya Catat Rugi Rp 1,24 T di Kuartal I 2025

Waskita Karya Catat Rugi Rp 1,24 T di Kuartal I 2025

Peningkatan kinerja keuangan yang dicapai oleh PT Waskita Karya Tbk disebabkan oleh perbaikan dalam operasional dan efisiensi beban usaha. Selain itu, kontribusi pendapatan dari divestasi sebagian saham di ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) juga berperan penting. Penjelasan lebih lanjut dari Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyebutkan bahwa restrukturisasi Obligasi Non-Penjaminan senilai Rp3,35 triliun telah mendapatkan persetujuan untuk tiga seri obligasi.

Di sisi lain, laba perusahaan mengalami peningkatan berkat bertambahnya pendapatan lain-lain, yang meliputi pengakuan keuntungan dari modifikasi utang serta perbaikan rasio Beban Pokok Pendapatan terhadap Pendapatan Usaha. Margin laba kotor juga meningkat dari 0,6 persen pada 2023 menjadi 5,7 persen pada 2024. Dalam upaya pemulihan kinerja, Waskita Karya telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang sukses.

Ermy menjelaskan bahwa fokus perusahaan adalah memulihkan kegiatan operasional inti, dengan harapan untuk tetap menjadi kontraktor murni. Waskita Karya juga telah menerima persetujuan dari 22 kreditur dalam Master Restructuring Agreement (MRA). Hal ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk menata keuangannya lebih optimal dan menjaga stabilitas.

Setahun terakhir, perusahaan turut berkontribusi pada pendapatan negara melalui pembayaran pajak sebesar Rp1,8 triliun. Proses restrukturisasi yang telah mulai berlaku sejak 17 Oktober 2024 diyakini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan Waskita Karya. Meski demikian, perusahaan mencatat penurunan pendapatan usaha dari Rp2,18 triliun menjadi Rp1,35 triliun.

Waskita Karya juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 29 April 2025, untuk membahas berbagai agenda termasuk laporan tahunan. Dalam laporan keuangan terbarunya, Waskita Karya mencatat kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,24 triliun.

Meski demikian, perusahaan menunjukkan komitmen untuk memperbaiki tata kelola dan mencapai kinerja berkelanjutan. Waskita Karya juga berhasil meningkatkan EBITDA hingga 347 persen, dari negatif Rp0,4 triliun menjadi positif Rp0,9 triliun. Namun, kerugian dari entitas asosiasi dan ventura bersama tetap menjadi beban dengan nilai Rp122,96 miliar.

Menurut laporan, kas dan setara kas Waskita Karya meningkat menjadi Rp2,93 triliun pada akhir Maret 2025. Perusahaan melanjutkan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B dengan capaian 51,19 persen. Untuk tahun 2024, total dana tanggung jawab sosial dan lingkungan mencapai Rp4,4 miliar, dengan fokus pada pilar sosial, ekonomi, lingkungan, serta tata kelola.

Waskita Karya berkomitmen dalam tanggung jawab sosial perusahaan dan menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Ini tercermin dari peningkatan skor asesmen GCG yang mencapai 92,1 pada rapat tahunan, menunjukkan dedikasi perusahaan untuk berkontribusi lebih baik kepada bangsa dan negara.

Previous Post Next Post