Meskipun mengalami penurunan pada laba bersih, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang menggembirakan. Untuk tahun buku 2024, perusahaan ini membukukan pendapatan mencapai Rp 2,2 Triliun. Menariknya, alokasi 25% dari belanja modal tahun ini akan difokuskan untuk investasi membeli mobil berpendingin, meskipun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, porsi ini tercatat lebih sedikit.
Renny, Direktur Utama perusahaan, menjelaskan bahwa penurunan laba tersebut disebabkan oleh meningkatnya biaya operasional. “Kami harus lebih memperhatikan daya beli masyarakat, sehingga fokus kami tidak semata-mata pada pendapatan,” ujar Renny. Tahun lalu, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 38,7 miliar, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Belanja modal yang direncanakan mencakup 17% untuk pembangunan gudang, 80% untuk pembelian mobil berpendingin yang mendukung distribusi di seluruh Indonesia, dan 3% untuk persediaan. Di sisi lain, ada tantangan terkait harga pokok produk buah segar yang juga mengalami peningkatan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif dan penurunan daya beli masyarakat sepanjang tahun 2024.
Menurut Renny, produk buah-buahan yang dijual oleh perusahaan tetap menjadi komoditas yang tahan banting sejak masa pandemi Covid-19. Dia menegaskan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kinerja laba, yang sempat menurun pada tahun sebelumnya. “Kami optimis untuk mempertahankan margin meskipun dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil,” tambahnya.
Tanggal 4 Juli 2024, IHSG tercatat menguat 58,47 poin atau sekitar 0,0084% dari penutupan perdagangan sebelumnya. PT Segar Kumala Indonesia Tbk merencanakan belanja modal sekitar Rp 12 miliar pada tahun 2025, angka ini lebih rendah dibandingkan belanja modal tahun 2024 yang mencapai Rp 15 miliar.
“Kami masih melihat potensi pasar yang kuat untuk produk buah, di mana konsumsi masyarakat untuk menjaga kesehatan tetap tinggi,” ucap Renny. Perusahaan memproyeksikan peningkatan pembelian produk buah-buahan hingga 20% di tahun 2025. Target kinerja yang sudah ditetapkan mencapai laba sebesar Rp 55 miliar pada tahun tersebut, menunjukkan optimisme meskipun ada pengurangan dalam belanja modal.
Dengan perkembangan ini, diharapkan PT Segar Kumala Indonesia Tbk dapat terus tumbuh dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar terkini. “Kami akan terus berupaya mencapai target yang telah ditetapkan dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada,” tutup Renny.