:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4112072/original/006568500_1659528503-IHSG_Ditutup_Menguat-Angga-2.jpg)
Pada perdagangan saham hari Rabu, 28 Mei 2025, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami koreksi. Ini menunjukkan bahwa IHSG hari ini berisiko untuk melanjutkan pergerakan negatif yang dapat mengarah ke kisaran 6.713-7.031. Namun, ada harapan IHSG juga berpotensi untuk menguat dan menguji level antara 7.025 hingga 7.223.
Menurut analisis terkini, IHSG diperkirakan akan bertahan pada level support di angka 7.085 dan 7.009, sementara level resistance terletak pada posisi 7.263 dan 7.324. Hal ini terungkap dalam riset dari PT Pilarmas Investindo Sekuritas yang mencatat perlunya enam paket stimulus ekonomi mulai tanggal 5 Juni hingga 31 Juli 2025 guna menjaga daya beli masyarakat selama liburan sekolah, dengan target pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5%.
Pada perdagangan sebelumnya, yaitu hari Rabu, 3 Agustus 2022, IHSG ditutup di 7046,63, menunjukkan penguatan sebesar 58,47 poin atau 0,0084 persen dibandingkan penutupan di hari sebelumnya. Meskipun IHSG telah naik 0,15 persen ke posisi 7.198, tekanan jual masih mendominasi pergerakan saham pada 27 Mei 2025.
“Langkah ini merupakan upaya nyata untuk menjaga daya beli masyarakat, yang diharapkan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan para emiten di kuartal II dan III 2025, dengan fokus pada pasar domestik,” seperti yang tertera dalam laporan tersebut.
Stimulus ekonomi ini meliputi berbagai kebijakan fiskal dan moneter, yang diharapkan dapat mendorong perekonomian untuk tumbuh di tengah berbagai ketidakpastian yang melanda pasar. Beberapa bentuk stimulus terdiri dari diskon transportasi untuk berbagai moda, termasuk tarif tol dan tiket pesawat, sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat.
Dalam analisis pasar saham, Herditya Wicaksana dari PT MNC Sekuritas memprediksi bahwa IHSG berada pada akhir fase wave (v) dari wave (a). Untuk rekomendasi saham hari ini, ia menyarankan beberapa emiten, termasuk PT Alamtri Resources Tbk (ADRO) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), antara lain.
Dari hasil riset yang dilakukan oleh PT Pilarmas Investindo Sekuritas, ada juga pilihan saham lain yang dinilai menarik, seperti PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Saat ini, inflasi tercatat di level 1,95%, dengan harapan dapat dijaga di kisaran 1,5% hingga 2,5% untuk mendukung daya beli serta konsumsi masyarakat. Inflasi inti juga menunjukkan stabilitas di angka 2,50%, yang menandakan pendapatan masyarakat masih cukup kuat untuk menyokong kenaikan harga di pasar.
Selain itu, kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50% bagi rumah tangga berdaya listrik hingga 1.300 VA serta bantuan sosial lainnya juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat serta mendukung mereka yang berpenghasilan rendah.