
Harga minyak dunia mengalami penurunan pada perdagangan Rabu, 5 Juni 2025, seiring dengan meningkatnya stok bahan bakar di Amerika Serikat. Meskipun cadangan minyak mentah AS mencatat penurunan sebanyak 4,3 juta barel, angka ini masih lebih besar dibandingkan dengan penurunan yang diperkirakan sebelumnya, yaitu 1 juta barel. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tetap waspada terhadap potensi melemahnya permintaan hilir.
Menurut laporan dari CNBC Indonesia, situasi ini menjadi sorotan karena adanya lonjakan yang signifikan dalam persediaan bahan bakar, yang mengisyaratkan adanya dinamika dalam permintaan. Menjelang musim panas—waktu yang biasanya ditandai dengan peningkatan konsumsi bahan bakar—kenaikan besar pada persediaan distilat, seperti solar dan bahan bakar jet, juga mencatat angka yang substansial, yaitu 4,2 juta barel. Ini adalah empat kali lipat dari ekspektasi pasar.
Lebih lanjut, laporan mingguan oleh Energy Information Administration (EIA) mengungkapkan bahwa stok bensin di AS meningkat secara dramatis sebesar 5,2 juta barel pada minggu lalu. Angka ini jauh melampaui proyeksi analis, yang hanya memperkirakan kenaikan sebanyak 600.000 barel. Kondisi ini memberikan sinyal bahwa permintaan BBM mungkin mengalami penurunan, meskipun biasanya saat musim panas permintaan cenderung meningkat.