Pada hari Rabu, 30 April 2025, Widodo mengungkapkan dalam keterangan resmi di Jakarta bahwa pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah melaksanakan langkah strategis untuk memperkuat serta menyegarkan jajaran komisaris dan direksi di Bank Pembangunan Daerah (BPD). Selain itu, dengan keputusan yang diambil, sebesar 68% dari total laba bersih tahun 2024, yakni Rp529,79 miliar, akan dialokasikan sebagai saldo laba ditahan guna pengembangan lebih lanjut dari Bank DKI.
Menurut laporan dari CNBC Indonesia, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank DKI tersebut juga menyetujui rencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham, yang dikenal sebagai Initial Public Offering (IPO). Dalam rapat ini, telah disepakati beberapa langkah korporasi penting. Sebagai rincian, sejumlah Rp249,26 miliar akan diberikan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sementara Rp56 juta dialokasikan untuk Perumda Pasar Jaya. Hal ini diumumkan oleh Direktur Utama Bank DKI, Agus H.
Di samping itu, transformasi bisnis Bank DKI juga mencakup perubahan dalam struktur pengurus. Anang Basuki diangkat untuk menggantikan Bahrullah Akbar sebagai Komisaris Utama. Sementara itu, Michael Rolandi C Brata dan Kiryanto akan tetap menjabat pada posisi masing-masing sebagai Komisaris dan Komisaris Independen. Nama-nama yang baru diangkat tersebut selanjutnya akan menjalani proses penilaian uji kemampuan serta kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan untuk memastikan kelayakan dalam menjalankan tugas mereka.