AZKO (ACES) Gencar Ekspansi 2025: Potensi Jangka Panjang di Tengah Tekanan Laba

AZKO (ACES) Gencar Ekspansi 2025: Potensi Jangka Panjang di Tengah Tekanan Laba

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), yang kini dikenal dengan brand barunya AZKO, sedang tancap gas. Perusahaan ritel perlengkapan rumah tangga ini menargetkan pembukaan 25–30 gerai baru sepanjang tahun 2025, dengan fokus ekspansi yang signifikan di luar Pulau Jawa. Hingga kuartal I/2025, AZKO telah merealisasikan 16 toko baru yang berhasil menjangkau 11 wilayah anyar, mulai dari Abepura, Sorong, Palu, hingga Bukittinggi.

Strategi ini bukan sekadar penambahan toko, melainkan bagian integral dari transformasi besar yang mencakup rebranding dari Ace Hardware menjadi AZKO dan penguatan ekosistem omnichannel mereka.

Mengapa Ekspansi ke Luar Jawa? Fokus pada Kota Tier 2 dan 3

Manajemen AZKO melihat peluang besar di kota-kota tier 2 dan 3. Wilayah ini menawarkan keuntungan strategis berupa biaya sewa dan tenaga kerja yang lebih rendah. Selain itu, tingkat kompetisi ritel di area tersebut masih terbatas, khususnya di Kalimantan dan Indonesia Timur, memberikan AZKO ruang untuk menjadi pemain dominan.

Kinerja Keuangan AZKO (ACES): Pendapatan Naik, Laba Tertekan

Di tengah agresivitas ekspansi ini, bagaimana kinerja keuangan AZKO?

  • Pendapatan: Penjualan Semester I/2025 tercatat tumbuh +3,2% Year-on-Year (YoY) mencapai sekitar Rp4,3 triliun. Peningkatan ini didorong oleh kontribusi positif dari toko-toko baru yang mulai beroperasi.
  • Laba Bersih: Sayangnya, laba bersih justru mengalami penurunan 19,9% YoY menjadi Rp292,9 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk kenaikan biaya sewa, gaji karyawan, biaya distribusi, serta belanja promosi dan rebranding yang masif.
  • Margin Kotor: Margin kotor perusahaan juga terkoreksi ke kisaran 45–46%, mencerminkan tekanan biaya yang timbul dari ekspansi dan operasional toko-toko baru yang belum mencapai efisiensi optimal.

Prospek Jangka Panjang AZKO: Potensi Besar di Balik Tantangan

Meskipun laba tertekan, ekspansi AZKO memiliki potensi besar untuk memperkuat posisi mereka sebagai pemain utama dalam ritel perlengkapan rumah tangga nasional. Namun, ada beberapa tantangan signifikan yang perlu diperhatikan:

  • Efisiensi Operasional: Retensi karyawan dan efisiensi biaya operasional, terutama di toko-toko baru, akan menjadi kunci.
  • Daya Beli Masyarakat: Risiko penurunan daya beli masyarakat selalu menjadi ancaman bagi sektor ritel.
  • Kontribusi Toko Baru: Toko-toko baru biasanya belum memberikan kontribusi optimal di tahun pertama operasinya.

Ringkasan Kinerja & Prospek AZKO (ACES) 2025

Kategori Detail
Pendapatan Tumbuh +3,2% YoY pada Semester I/2025, mencapai ±Rp4,3 triliun.
Laba Bersih Turun -19,9% YoY menjadi Rp292,9 miliar akibat kenaikan biaya sewa, gaji, distribusi, dan promosi.
Margin Kotor Terkoreksi ke kisaran 45–46% karena beban ekspansi dan toko baru belum efisien.
Ekspansi Toko Target 25–30 gerai baru pada 2025, sudah buka 16 toko hingga Q1/2025 di 11 wilayah baru (Abepura, Sorong, Palu, Bukittinggi, dll.).
Fokus Wilayah Kota tier 2 dan 3 di luar Jawa, terutama Kalimantan & Indonesia Timur, dengan biaya operasional lebih rendah dan kompetisi lebih ringan.
Prospek Berpotensi kuat di pasar ritel perlengkapan rumah tangga nasional, namun kontribusi toko baru biasanya belum optimal di tahun pertama.
Risiko Tekanan daya beli masyarakat, retensi karyawan, serta efisiensi biaya jangka pendek.
Rekomendasi Analis "Hold" untuk saham ACES, kontribusi toko baru diperkirakan stabil mulai 2026.

Analis pasar menilai strategi ekspansi ini positif dalam jangka panjang. Namun, investor disarankan untuk hold terlebih dahulu pada saham ACES hingga kontribusi toko baru mulai stabil, yang diperkirakan terjadi pada tahun 2026.

Previous Post