Adhi Karya Laba Melonjak, Bayar Utang Rp 5,9 Triliun!

Adhi Karya Laba Melonjak, Bayar Utang Rp 5,9 Triliun!

Margin laba kotor yang tercatat mengalami peningkatan mencapai 12,2% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 11,6%. Pertumbuhan laba dari usaha patungan juga mengalami kenaikan signifikan hingga 81,4%. Hal ini menjadi alasan utama bagi manajemen untuk mengungkapkan optimisme terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Sementara itu, liabilitas perusahaan menunjukkan penurunan yang cukup signifikan sebesar 18,8%, atau setara dengan Rp5,9 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya kewajiban kepada mitra kerja yang mencapai Rp2,1 triliun, serta kewajiban kepada bank dan lembaga keuangan atau obligasi sebesar Rp3,1 triliun. Informasi ini disampaikan dalam keterangan resmi yang dirilis pada Jumat, 2 Mei.

Meski demikian, pendapatan usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk. untuk tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 33,3% dengan total mencapai Rp13,35 triliun, jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencatat Rp20,07 triliun.

Dari laporan keuangan yang dipublikasikan, Adhi Karya menyatakan bahwa mereka mampu menyelesaikan liabilitas sebesar 18,8% senilai Rp5,9 triliun, berkat pencapaian laba bersih yang tercatat 18% sepanjang tahun 2024. Sementara itu, laba usaha yang diperoleh dari ventura bersama naik menjadi Rp884,6 miliar, meningkat dibandingkan Rp487,6 miliar pada tahun 2023.

Selain itu, laba dari entitas asosiasi juga mengalami peningkatan menjadi Rp2,3 miliar, berbanding terbalik dengan kerugian sebelumnya sebesar Rp4,1 miliar. Capaian laba ini menunjukkan peningkatan sebesar 17,9% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 214,01 miliar.

Di sisi lain, seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan Adhi Karya juga mengalami penurunan menjadi Rp11,72 miliar dari Rp17,75 miliar pada tahun 2023. Beban keuangan mengalami peningkatan menjadi Rp837,5 miliar, sementara beban lainnya menunjukkan penurunan menjadi Rp139,02 miliar, dan beban pajak penghasilan turun menjadi Rp305,8 miliar.

Dengan demikian, laba sebelum pajak perusahaan mencapai Rp306,7 miliar. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024, Adhi Karya mengumumkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang tahun mencapai Rp252,4 miliar. Namun, terjadi lonjakan pada pos beban usaha dengan beban penjualan yang meningkat menjadi Rp19,4 miliar dan beban umum serta administrasi menjadi Rp906,46 miliar, sehingga total beban usaha mencapai Rp925,9 miliar.

Setelah dikurangi pajak penghasilan sebesar Rp25,6 miliar, laba tahun berjalan perusahaan tercatat turun menjadi Rp281,1 miliar. Hal menarik lainnya adalah kenaikan laba Adhi Karya di 2024 disebabkan oleh surplus revaluasi tanah yang sebelumnya tidak ada, yang kini mencapai Rp223,3 miliar serta pajak terkait sebesar Rp11,6 miliar.

Next Post