“Siapa Juara? Kinerja Gemilang Emiten Bank Kuartal I”

“Siapa Juara? Kinerja Gemilang Emiten Bank Kuartal I”

Kredit perbankan di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan dengan angka mencapai 10,27% year-on-year. Pertumbuhan ini melanjutkan tren positif yang telah berjalan di bulan sebelumnya, yaitu sebesar 10,39%, dengan total kredit yang mencapai Rp7.782 triliun. Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, kinerja intermediasi perbankan terus memperlihatkan tren baik, di mana kredit mengalami pertumbuhan optimal dengan risiko yang tetap terkendali.

Pada bulan Januari 2025, kinerja industri perbankan juga menunjukkan hasil positif, dengan profil risiko yang terjaga. Bank Mandiri menjadi pencatat pertumbuhan tertinggi dalam penyaluran kredit dengan total konsolidasi sebesar Rp1.672 triliun. Diikuti oleh BNI, yang mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10,1% YoY mencapai Rp765,47 triliun. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh perluasan pembiayaan di berbagai sektor dan pendanaan yang berkelanjutan.

Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri tercatat sebagai bank dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tertinggi. Kontribusi terbesar dalam pertumbuhan DPK tersebut adalah dari giro. Segmen wholesale juga berperan penting dalam mendukung pertumbuhan kredit retail melalui jaringan ekosistem yang ada. Pertumbuhan DPK tercatat meningkat dengan dana murah yang mencapai 8,89% YoY, dimana komposisi dana murah secara kontrak bank mencapai 77,1%.

Di bidang laba, BCA menempati posisi teratas dengan pertumbuhan laba sebesar 16,5% YoY, yang didukung oleh pertumbuhan baik di segmen wholesale dan retail. BNI juga mencatat laba bersih sebesar Rp5,4 triliun atau naik sekitar 1% YoY. Sementara itu, BRI melaporkan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun pada kuartal I 2025, meskipun mengalami penurunan dibandingkan kuartal I tahun lalu yang tercatat Rp15,98 triliun.

Bank Mandiri mencatat total DPK konsolidasi sebesar Rp1.748 triliun hingga akhir Maret 2025, meningkat sebesar 11,2% year-on-year. DPK secara keseluruhan tumbuh 5,51% YoY, naik dari 4,48%% pada Desember 2024, dengan total dana mencapai Rp8.879,2 triliun. Likuiditas perbankan tetap terjaga dengan rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) sebesar 114,86%% dan Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 26,03%%.

Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross berada di angka 2,18%, dan NPL net pada level 0,75%%. Tingkat Loan at Risk (LAR) menunjukkan penurunan menjadi 9,72%% jika dibandingkan dengan 9,28%% pada Desember 2024. Dian menegaskan bahwa secara umum, kualitas kredit tetap terjaga meskipun ada sedikit peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Tingkat profitabilitas perbankan, yang diukur dengan Return on Assets (ROA), saat ini berada di 2,34%%, meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan 2,69%% pada Desember 2024. Di sisi lain, rasio permodalan (CAR) meningkat menjadi 27,05%% dari sebelumnya 26,69%%. Tingginya rasio permodalan ini menunjukkan bahwa perbankan memiliki bantalan mitigasi risiko yang kuat di masa ketidakpastian ekonomi.

Previous Post Next Post