Kalbe Farma, dalam upayanya memenuhi komitmen kepada pemegang saham, telah mengumumkan rencana pembayaran dividen sebesar 52% dari laba bersih tahun 2024. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Direktur Kalbe Farma, Irawati Setiady, dalam acara di Kalbe Business Innovation Centre, Pulogadung pada Kamis, 22 Mei 2025.

Di samping itu, perusahaan juga akan melanjutkan program buyback senilai Rp250 miliar. Langkah ini diambil untuk mendukung harga saham KLBF di tengah ketidakpastian pasar modal, serta sebagai bentuk keyakinan manajemen terhadap fundamental perusahaan.

Kalbe Farma juga mengungkapkan bahwa sesuai dengan peraturan yang berlaku, dividen akan dibayarkan dalam waktu paling lama 30 hari setelah pengumuman hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dengan informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan tata cara pembayaran yang akan segera diumumkan.

Untuk tahun ini, Kalbe memproyeksikan pertumbuhan penjualan bersih serta laba bersih dalam rentang 8-10%. Perusahaan juga berencana untuk membatasi belanja modal hingga Rp1 triliun, sejalan dengan rencana buyback dalam kondisi pasar yang berfluktuasi.

Kalbe preparo untuk membagikan dividen tunai senilai Rp1,7 triliun, atau Rp36 per saham, sebagai hasil dari laba bersih pada 2024. Rapat juga menyetujui pelaporan tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024, yang mencakup laporan kegiatan dan tanggung jawab Dewan Komisaris serta Direksi.

Selain itu, rapat tersebut menyetujui penggunaan keuntungan perusahaan serta penetapan gaji dan honorarium untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris juga diberikan wewenang untuk menetapkan gaji berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi. Akhirnya, penunjukan Kantor Akuntan Publik Terdaftar juga akan dilakukan untuk mengaudit buku perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2025.