Allo Bank Raup Untung Rp 113 M di Kuartal I-2025!

Allo Bank Raup Untung Rp 113 M di Kuartal I-2025!

Pendapatan operasional Allo Bank mengalami lonjakan signifikan sebesar 32% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai angka Rp387 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income).

Pendapatan bunga bersih sendiri naik 19% tahun ke tahun, mencapai Rp312 miliar. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan kredit yang tercatat tumbuh 1,7% menjadi Rp6,95 triliun pada akhir kuartal I tahun 2025.

Sementara itu, Allo Bank tetap menjaga posisi permodalan yang kuat terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 93,4%. Angka ini jauh melampaui batas minimum yang ditetapkan oleh regulator.

Pertumbuhan kredit yang tercatat lebih dominan di segmen Retail Banking. Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2025, mereka akan mengimplementasikan model bisnis hibrida.

Selain itu, BBHI melaporkan peningkatan laba bersih setelah pajak (unaudited) sebesar 2% secara tahunan, sehingga totalnya mencapai Rp113 miliar untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2025. Hal ini mencerminkan perbaikan terus menerus dalam kinerja operasional bank.

Kualitas pinjaman pun tetap terjaga, dengan angka Gross dan Net Non Performing Loan (NPL) masing-masing berada di angka 1,5% dan 0,5% selama tiga bulan pertama tahun ini.

Total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp4,95 triliun, meskipun mengalami penurunan sebesar 6,74% dari tahun lalu yang mencapai Rp5,31 triliun. Tak hanya itu, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio juga semakin mengetat, menjadi 140,32% dibandingkan 128,66% tahun lalu.

Aktivitas di segmen retail dan wholesale direncanakan akan berjalan secara terintegrasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Indra menekankan bahwa kebutuhan nasabah dalam transaksi di era digital merupakan prioritas utama bank dalam menciptakan produk dan layanan berbasis digital yang inovatif.

“Kita akan mengutamakan aktivitas berbasis digital (digital first) dan integrasi layanan finansial dengan ekosistem mitra (ecosystem first) dalam upaya menjalankan bisnis bank,” imbuh Indra dalam keterangan resminya pada Kamis, 1 Mei 2025.

Previous Post Next Post