Corporate Secretary PT Agung Podomoro Land Tbk, Justini Omas, menyatakan bahwa prestasi yang diraih oleh perusahaan ini mencerminkan tidak hanya keberhasilan strategi mereka, tetapi juga memperlihatkan ketahanan sektor properti residensial dalam menghadapi tantangan ekonomi nasional.
Walaupun pendapatan berulang mengalami penurunan sebesar 13,3% menjadi Rp 300,0 miliar akibat hilangnya kontribusi dari Pullman Ciawi Vimala Hills yang telah terjual, perusahaan ini tetap menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan. “Peningkatan ini menunjukkan bahwa sektor residensial kembali menjadi pilihan investasi yang menarik, terkhusus dengan pulihnya kepercayaan konsumen serta meningkatnya permintaan hunian terintegrasi,” jelasnya.
Untuk menjawab kebutuhan pasar, APLN menghadirkan produk-produk yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga sesuai dengan gaya hidup dan daya beli masyarakat. Justini menekankan hal ini dalam keterangan resminya di Jakarta pada tanggal 1 Mei 2025.
Selain mencatatkan pertumbuhan pendapatan, APLN juga berhasil memperbaiki kinerjanya dari sisi keuntungan. Seiring dengan kebangkitan industri properti yang mulai berangsur-angsur pulih, APLN komit untuk terus berinovasi dalam produk dan strategi pemasaran.”
Hasil positif ini didorong oleh peningkatan penjualan apartemen dari proyek strategis seperti Podomoro City Deli Medan dan Podomoro Golf View, yang menunjukkan performa yang terus menguat. “Penurunan kerugian ini menggambarkan soliditas kinerja operasional serta optimalisasi strategi efisiensi biaya yang konsisten diterapkan di setiap lini bisnis kami,” tambah Justini.
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berhasil membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 874,5 miliar dalam Kuartal I-2025. Angka ini tumbuh sebesar 22,7% dibandingkan dengan periode yang identik tahun lalu, yang tercatat Rp 712,8 miliar.
Dengan dasar fundamental yang kuat dan strategi bisnis yang adaptif, APLN berambisi untuk terus berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sektor properti di tingkat nasional. Justini juga menekankan bahwa proyek APLN yang tersebar di beberapa kota besar telah berhasil menyentuh beragam segmen pasar.
Dari sisi laba kotor, APLN mencatat pertumbuhan sebesar 23,0%, meningkat dari Rp 266,7 miliar menjadi Rp 328,1 miliar. Penjualan unit apartemen bahkan melonjak sebesar 187,1% menjadi Rp 254,4 miliar dari sebelumnya Rp 88,6 miliar pada Kuartal I-2024.
Tak hanya itu, penjualan rumah toko (ruko) juga menunjukkan kenaikan signifikan, yaitu sebesar 95,5% dengan total Rp 73,9 miliar selama Kuartal I-2025. APLN juga melaporkan pengakuan penjualan yang meningkat sebesar 56,7%, dari Rp 366,6 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 574,4 miliar saat ini.
Pada kuartal ini, rugi bersih perusahaan mengalami penurunan signifikan sebesar 49,5%, dari Rp 109,9 miliar pada kuartal I-2024 menjadi Rp 55,5 miliar pada tahun ini. Sementara itu, rugi yang berlaku untuk pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 62,09 miliar, merosot sekitar separuh dari kerugian yang tercatat pada kuartal yang sama tahun lalu.
Perusahaan optimis bahwa prospek sektor properti akan semakin membaik sepanjang 2025, terutama berkat dukungan kebijakan fiskal yang mendukung sektor ini, seperti insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) dan kebijakan-kebijakan lainnya.