Dudi Subekti, Corporate Secretary Tugu Insurance, menegaskan bahwa kinerja operasional perusahaan pada tahun 2024 mencerminkan komitmen untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Tugu Insurance tetap memprioritaskan prinsip kehati-hatian dalam bisnis asuransi. Dengan optimisme, perusahaan percaya bahwa strategi yang diimplementasikan akan memperkuat daya saing di sektor konvensional dan syariah.
Pada akhir tahun 2024, rasio solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC) untuk Tugu Insurance tercatat sebesar 432,08% pada lini konvensional dan 473% untuk unit syariah. Angka ini menjadi indikator keberhasilan perusahaan dalam pengelolaan risiko underwriting. Kristy, SVP Strategic Management & Corporate Development, menambahkan, Kami terus melakukan optimasi hasil investasi guna memperkuat kinerja keuangan secara berkelanjutan.
Di sektor asuransi konvensional, Tugu Insurance membukukan pendapatan underwriting sebesar Rp1,39 triliun pada tahun 2024. Hasil efisiensi dan perbaikan kinerja operasional membuat laba usaha asuransi konvensional meningkat menjadi Rp721,78 miliar, melonjak hingga 54,68% dari tahun sebelumnya.
Di unit usaha syariah, kontribusi dana Tabarru' hampir meningkat dua kali lipat, mencapai Rp56,23 miliar, dibandingkan Rp28,21 miliar sebelumnya. Hal ini juga berkontribusi pada kenaikan pendapatan usaha sebesar 77,12% year on year (YoY), dari Rp17,4 miliar menjadi Rp30,82 miliar.
Dudi menambahkan, perusahaan merencanakan agenda besar terkait spin-off unit usaha syariah. Dengan penurunan beban usaha berkat efisiensi, yang turun 56,5% menjadi Rp157,67 miliar, Tugu Insurance menunjukkan fundamental keuangan yang kuat. Total pendapatan perusahaan pun meningkat 20,83% menjadi Rp1,15 triliun.
Jumlah premi bruto mencapai Rp5,32 triliun pada akhir 2024, menunjukkan pertumbuhan yang positif. Beban usaha unit usaha syariah juga berhasil ditekan menjadi Rp441,91 miliar, atau turun signifikan 32,21% dibandingkan tahun lalu. Dudi yakin bahwa dengan pemisahan ini, bisnis syariah akan tumbuh lebih berkelanjutan.
Dengan pencapaian rasio solvabilitas yang tinggi dan pengendalian beban usaha, Tugu Insurance berada pada posisi keuangan yang sangat kuat. Perusahaan berhasil mencatatkan laba usaha mencapai Rp10,13 miliar, meningkat 9,3% secara YoY. Kami berkomitmen untuk tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan efisiensi biaya, ujar Dudi.
Dengan total aset tercatat di sektor konvensional sebesar Rp15,76 triliun dan total aset unit usaha syariah Rp187,67 miliar pada 31 Desember 2024, Tugu Insurance berencana untuk terus memperkuat praktik tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan inovasi layanan digital, dan memperluas jaringan bisnis.