Pertumbuhan yang signifikan ini dikarenakan oleh tingginya permintaan global terhadap emas sebagai aset aman, serta peluncuran aplikasi digital “ANTAM Logam Mulia” yang memudahkan konsumen dalam bertransaksi emas fisik dengan cara yang aman dan praktis. Hal ini disampaikan oleh Nico pada Jumat, 2 Mei 2025.
Kanter menegaskan bahwa kenaikan laba yang dicapai adalah hasil dari strategi pemasaran yang inovatif, pengendalian struktur biaya yang efektif, serta adaptasi cepat terhadap kondisi pasar internasional. Selain itu, EBITDA perusahaan juga mengalami peningkatan yang luar biasa, naik sebesar 518% menjadi Rp3,26 triliun, dibandingkan dengan Rp527,61 miliar di kuartal pertama tahun 2024.
Kinerja positif yang ditunjukkan mencerminkan keberhasilan dalam menerapkan strategi efisiensi biaya serta penguatan fundamental operasi perusahaan. ANTAM mencapai penjualan bersih sebesar Rp26,15 triliun pada kuartal pertama 2025, menunjukkan kenaikan luar biasa sebesar 203% dibandingkan Rp8,62 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Faktor utama yang mendorong peningkatan ini adalah strategi distribusi digital yang efektif dan kondisi geoekonomi global yang menguntungkan. ANTAM berhasil mencatat laba bersih Rp2,32 triliun, yang meningkat tajam sebesar 1.003% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp210,59 miliar.
Kontribusi penjualan emas sangat mendominasi kinerja perusahaan, mencapai 83% dari total pendapatan dengan nilai Rp21,61 triliun, naik 182% dari kuartal pertama 2024. Selain itu, produksi bijih nikel mencatatkan rekor tertinggi dengan capaian 4,63 juta wmt, meningkat 221% dibandingkan tahun sebelumnya.
Segmen bauksit dan alumina juga menunjukkan performa yang positif, dengan penjualan mencapai Rp708,75 miliar atau naik 102%, didukung oleh peningkatan produksi bauksit yang fantastis sebesar 328% menjadi 653.781 wmt. Melalui entitas anak, PT Indonesia Chemical Alumina, ANTAM turut mencatat kemajuan dalam produksi dan penjualan alumina masing-masing sebesar 78% dan 4%.
ANTAM berkomitmen untuk mendukung agenda hilirisasi mineral nasional dengan terus mengembangkan infrastruktur dan diversifikasi bisnis. Pada bulan Februari 2025, perusahaan menandatangani perjanjian jual beli lahan dengan JIIPE Gresik untuk membangun pabrik pengolahan logam mulia.
Dalam upaya mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik, ANTAM juga aktif terlibat dalam proyek pengembangan baterai EV dengan mitra strategis. Sementara itu, proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah terus dikembangkan bersama PT INALUM dan PT Borneo Alumina Indonesia. Dengan langkah-langkah strategis tersebut, ANTAM memperkuat posisinya sebagai salah satu pelaku utama di bidang hilirisasi mineral nasional, yang berkontribusi pada penciptaan nilai tambah dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.