Harga jual rata-rata (ASP) Crude Palm Oil (CPO) mengalami peningkatan signifikan mencapai USD 881 per metrik ton, mencatat kenaikan sebesar 16,4% jika dibandingkan dengan USD 757 per metrik ton pada periode yang sama tahun lalu. Meskipun harga komoditas ini sempat tertekan akibat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, pencapaian ini tetap menunjukkan tren positif.
Direktur Keuangan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ), Nopri Pitoy, menjelaskan bahwa pertumbuhan laba bersih ini adalah indikasi dari ketahanan model bisnis perusahaan dalam memanfaatkan peluang pasar. Strategi harga yang adaptif dan pengelolaan biaya yang efisien menjadi kunci dalam mencapai hasil ini.
Selain dari segmen kelapa sawit, segmen sayuran juga menunjukkan kinerja yang mengesankan. Pendapatan dari area ini meningkat 55,3%, dari USD 0,7 juta menjadi USD 1,1 juta, didorong oleh peningkatan volume penjualan dan ASP edamame, baik yang beku, segar, maupun mukimame.
Pencapaian di kuartal pertama 2025 tidak lepas dari berbagai program peningkatan yang telah diterapkan sejak tahun lalu, termasuk penyesuaian dalam dosis pupuk yang menunjukkan hasil positif.
Analis melaporkan bahwa perusahaan mencatat laba tahun berjalan sebesar USD 5,08 juta pada kuartal I 2025, dibandingkan dengan kerugian USD 3,10 juta pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam kinerja keuangan perusahaan.
Sebagai tambahan, pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) dari petani swadaya mengalami peningkatan sebesar 7,9%, mencapai 109.256 metrik ton dibandingkan dengan 101.503 metrik ton pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan pasokan yang lebih baik dari mitra petani.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, ANJ mencatat pendapatan meningkat sebesar 29,58%, mencapai USD 63,38 juta pada kuartal pertama 2025, dibandingkan dengan USD 48,91 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Mengacu pada pertumbuhan yang stabil, perusahaan optimis terhadap potensi produksi yang lebih tinggi di tahun ini, terutama berkat kondisi cuaca yang menguntungkan. Ini tercermin dari peningkatan pendapatan serta laba yang telah dicapai antara Januari hingga Maret 2025.
Dari segmen bisnis, kelapa sawit memegang peranan vital dengan kontribusi sebesar USD 61,7 juta, atau 97,4% dari total pendapatan konsolidasi. Secara keseluruhan, ANJ berhasil memproses 295.188 metrik ton TBS dan memproduksi 60.764 metrik ton CPO, meningkat 7,4% dibandingkan dengan produksi pada periode sebelumnya yang mencapai 56.601 metrik ton.
Berlanjut, peningkatan produksi TBS juga terlihat dari hasil TBS per hektar yang meningkat 10,8%, dari 4 metrik ton per hektar pada kuartal I 2024 menjadi 4,4 metrik ton pada kuartal I 2025. Dengan demikian, volume penjualan CPO juga meningkat, mencapai 60.057 metrik ton, atau 7,5% lebih tinggi dibandingkan 55.857 metrik ton pada kuartal yang sama tahun lalu.
Sampai akhir Maret 2025, ANJ mencatat produksi 187.471 metrik ton TBS, meningkat 8,2% dari 173.226 metrik ton pada tahun lalu. Dalam keterangan pers, Nopri menegaskan bahwa pertumbuhan laba bersih ini terutama didorong oleh volume penjualan dan harga jual produk minyak sawit yang meningkat, serta pengurangan biaya terkait pemeliharaan dan pengolahan.
Seiring dengan itu, ANJ sedang dalam proses akuisisi yang akan melibatkan pemilik saham yang signifikan. Finalisasi akan diumumkan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 7 Mei 2025.