Indosat Catat Laba Mencengangkan Rp 1,3 Triliun!

Indosat Catat Laba Mencengangkan Rp 1,3 Triliun!

Pendapatan dari sektor seluler mengalami penurunan sebesar 2,0% jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2024. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya pendapatan dari layanan data, telepon, dan SMS, meskipun ada kenaikan pada jasa nilai tambah serta interkoneksi. Sementara itu, pendapatan untuk layanan MIDI juga menunjukkan penurunan, yakni sebesar 0,5%, yang diakibatkan oleh penurunan pendapatan dari konektivitas tetap, walaupun layanan IT dan internet tetap mengalami peningkatan.

Corporate Secretary PT Indosat Tbk, Reski Damayanti, mengungkapkan bahwa pendapatan Telekomunikasi Tetap turun 6,0% dibandingkan kuartal I 2024, terutama karena penurunan pendapatan dari telepon internasional, meskipun ada peningkatan pada komunikasi jaringan tetap. Pada kuartal I 2025, total pendapatan tercatat sebesar Rp 13,58 triliun, yang menunjukkan penurunan sebesar Rp 257,4 miliar atau setara dengan 1,9% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Liabilitas jangka pendek mengalami penurunan sebesar 1,7% menjadi Rp 30,49 triliun, disebabkan oleh berkurangnya utang pengadaan jangka pendek serta kewajiban imbalan kerja. Meskipun begitu, terdapat peningkatan pada utang usaha dan liabilitas sewa. Dengan situasi tersebut, perusahaan mencatat laba usaha sebesar Rp 2,79 triliun, naik 0,9% dibandingkan laba usaha pada kuartal I 2024 yang mencapai Rp 2,77 triliun.

Reski menambahkan bahwa pertumbuhan laba ini terutama dipicu oleh penurunan beban karyawan, pemasaran, serta pengeluaran umum dan administrasi, meskipun ada kenaikan dalam beberapa kategori beban operasional. Liabilitas jangka panjang juga menunjukan penurunan, yaitu sebesar 3,5% menjadi Rp 45,07 triliun, akibat dari berkurangnya pinjaman dan kewajiban sewa. Perusahaan mencatatkan laba bersih pada kuartal ini sebesar Rp 1,31 triliun, setelah mempertimbangkan berbagai beban lainnya.

Pada akhir Maret 2025, total pelanggan perusahaan mengalami penurunan menjadi 95,4 juta, dengan pengurangan sebesar 5,4 juta pelanggan dibandingkan dengan kuartal I 2024. Namun, ARPU untuk pelanggan seluler justru mengalami peningkatan menjadi Rp 39,2 ribu, naik sebesar 4,6%. Sementara itu, rata-rata waktu penggunaan per pelanggan mengalami penurunan menjadi 5,2 menit, yang mencerminkan tren penurunan layanan suara di industri.

Per 31 Maret 2025, perusahaan mengoperasikan sekitar 202 ribu BTS 4G dengan penambahan sekitar 18 ribu BTS pada kuartal I 2025, dan 107 BTS 5G. Pengeluaran belanja modal untuk kuartal ini sebesar Rp 2,62 triliun, yang mencakup pengeluaran untuk mendukung layanan data seluler, sementara sebagian kecil dialokasikan untuk MIDI dan TI.

Previous Post Next Post