
Salah satu alasan orang berinvestasi saham adalah untuk mendapatkan capital gain. Tapi apa sebenarnya capital gain itu? Gimana cara menghitungnya, dan apa saja hal yang harus diperhatikan? Artikel ini akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami!
Pengertian Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang kamu peroleh dari selisih harga jual saham yang lebih tinggi dibandingkan harga belinya. Misalnya, kamu beli saham seharga Rp1.000 per lembar dan menjualnya di Rp1.500, maka capital gain kamu adalah Rp500 per lembar.
Cara Menghitung Capital Gain
Rumus dasar menghitung capital gain:
Capital Gain = (Harga Jual - Harga Beli) x Jumlah Saham
Contoh: Kamu beli 10 lot (1.000 lembar) saham ABC di harga Rp1.000. Kemudian kamu jual di harga Rp1.300. Maka:
Capital Gain = (1.300 - 1.000) x 1.000 = Rp300.000
Itu adalah keuntungan kotor sebelum dikurangi biaya transaksi dan pajak.
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Biaya transaksi: Termasuk fee beli dan jual dari sekuritas.
- Pajak capital gain: Di Indonesia dikenakan 0.1% dari nilai penjualan.
- Volatilitas harga: Harga saham bisa naik-turun dalam waktu cepat, jadi capital gain tidak selalu pasti.
Capital Gain vs Dividen
Selain capital gain, keuntungan dari saham juga bisa datang dari dividen. Perbedaan utamanya adalah:
- Capital gain: Didapat saat kamu jual saham lebih tinggi dari harga belinya.
- Dividen: Didapat dari pembagian keuntungan perusahaan tanpa menjual saham.
Strategi Maksimalkan Capital Gain
- Lakukan analisa fundamental dan teknikal sebelum membeli saham.
- Perhatikan momentum pasar (jangan beli di harga puncak).
- Tentukan target jual sebelum membeli (gunakan trading plan).
- Gunakan cut loss untuk meminimalkan risiko jika harga berbalik turun.
Kesimpulan
Capital gain adalah sumber utama keuntungan dari investasi saham bagi banyak investor. Dengan memahami cara menghitungnya dan strategi yang tepat, kamu bisa lebih maksimal dalam meraih cuan dari pasar saham. Tapi tetap ingat, selalu pertimbangkan risiko dan jangan asal beli saham tanpa analisa!
Metode analisa saham dengan melihat kondisi keuangan, bisnis, dan prospek perusahaan.