Pada tahun 2024, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) mencatatkan komitmen yang tinggi dalam menentukan alokasi dividen sebesar 46% dari laba bersihnya. Langkah ini menunjukkan upaya Perseroan dalam memberikan imbal hasil yang menarik bagi pemegang saham, sembari tetap memperhatikan penggunaan dana secara efisien untuk mendukung ekspansi bisnis dan investasi berkelanjutan. Demikian diungkapkan oleh Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti, dalam pernyataan resminya pada Kamis, 1 Mei 2025.
Alexandra membawa segudang pengalaman dari berbagai perusahaan BUMN dan sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen di induk perusahaan RATU, yaitu PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Dalam rapat pemegang saham terkini, Sumantri, yang dulunya menjabat sebagai Komisaris Utama, kini resmi diangkat sebagai Direktur Utama. Rapat ini juga menyetujui pengunduran diri Alexandra Sinta Wahjudewanti sebagai Direktur Utama dan Bagus Pinandityo sebagai Direktur.
Penyesuaian struktural ini terjadi seiring dengan penurunan rata-rata volume lifting di Blok Jabung, yang tercatat dari 54 KBOEPD pada Kuartal I 2024 menjadi 50 KBOEPD pada Kuartal I 2025. Alexandra menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan efisiensi dan pengoptimalan biaya yang dilakukan secara selektif.
Pada Kuartal I 2025, RATU berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 5,9 juta, meningkat signifikan dari USD 3,6 juta di tahun sebelumnya. Walaupun pendapatannya mengalami sedikit penyesuaian menjadi USD 13,2 juta, ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mempertahankan profitabilitas di tengah tantangan yang ada dalam industri energi.
Dalam rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), perusahaan juga memutuskan untuk memberikan dividen tunai sebesar Rp 108 miliar, yang setara dengan Rp 40 per saham. Langkah ini merupakan wujud nyata dari komitmen RATU terhadap pemegang saham sekaligus meningkatkan nilai perusahaan, terutama setelah sukses pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO) pada awal tahun 2025.
Tak hanya itu, Merly juga diangkat sebagai Komisaris dengan background lebih dari 15 tahun di industri energi, menambah kekuatan kepemimpinan di perusahaan. Dengan terus memegang prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), RATU bertekad untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan dan mencari peluang investasi yang menjanjikan di sektor yang berkaitan dengan energi.