Perusahaan sedang merencanakan pembangunan sebuah gedung dengan lima lantai yang akan menawarkan beragam fasilitas. Di antaranya adalah fasilitas poliklinik, ruang perawatan inap eksekutif, dan juga ruang perawatan inap KRIS (Kelas Rawat Inap Standar). Konsep KRIS bertujuan untuk menyamakan layanan perawatan inap tanpa membedakan kelas peserta BPJS.
Menurut manajemen DKHH, saat ini, tingkat pemanfaatan layanan poliklinik di DKH Cibadak telah mencapai sekitar 80%. Sementara itu, layanan rawat inap eksekutif menunjukkan tingkat pemanfaatan sekitar 82%. Angka-angka ini menunjukkan adanya kebutuhan yang tinggi untuk memperluas fasilitas rawat jalan dan rawat inap.
Pada keterangan resmi yang dirilis pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, manajemen DKHH menyatakan bahwa sebagian besar dana yang diperoleh dari IPO akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis perusahaan. Fokus utama mereka adalah mengembangkan salah satu rumah sakit yang dimiliki oleh DKHH yang terletak di Sukabumi, yaitu RS DKH Cibadak.
Di samping penawaran saham baru, perusahaan juga berencana untuk menerbitkan 265 juta waran yang setara dengan 13,12% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran, dengan rasio 2.