Top 10 Saham Favorit Investor Asing di IHSG!

Top 10 Saham Favorit Investor Asing di IHSG!

Presiden AS, Donald Trump, bersama dengan Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick, mengungkapkan bahwa Amerika Serikat telah berhasil menjalin kesepakatan dagang yang menguntungkan dengan beberapa negara di Asia. Meskipun demikian, hal ini memicu kekhawatiran akan dampak ekonomi yang lebih luas akibat ketegangan perdagangan yang masih berlanjut, dengan ketidakpastian mengenai apakah Beijing dan Washington benar-benar terlibat aktif dalam negosiasi.

Para pelaku pasar menunjukkan sikap hati-hati di tengah beragam sinyal yang saling bertentangan mengenai kemajuan dalam menurunkan ketegangan perdagangan antara AS dan China, yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Sebelum perayaan Hari Buruh Internasional, total volume perdagangan saham mencapai 24,19 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp 14,47 triliun.

Pada perdagangan Rabu, 30 April 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,26% dan mencapai posisi 6.766. Investor asing tercatat melakukan pembelian saham senilai Rp 142,60 miliar.

Data lebih lanjut menunjukkan bahwa pada akhir April 2025, sebanyak 308 saham mengalami penguatan, sementara 318 saham melemah dan 180 tidak mengalami perubahan nilai. Pejabat penting di China menyatakan optimis bahwa mereka dapat mencapai target pertumbuhan tahunan sekitar 5 persen dengan menciptakan 12 juta lapangan kerja baru dan meningkatkan pengeluaran konsumen setelah pembatasan terkait pandemi dicabut.

Kebijakan buyback saham menjadi strategi penting di saat pasar mengalami fluktuasi signifikan. Tanpa memerlukan rapat umum pemegang saham (RUPS), perusahaan terbuka dapat membeli kembali saham mereka, yang meningkatkan fleksibilitas harga di pasar saham.

Dari sisi bursa regional Asia, permintaan pasar menunjukkan penguatan seiring dengan kemajuan dalam negosiasi tarif dagang serta statistik mengecewakan dari sektor manufaktur China. Meskipun begitu, otoritas China memilih untuk tidak mengadopsi langkah-langkah stimulus yang agresif, melainkan tetap menggunakan pendekatan yang lebih hati-hati dalam merespons efek dari tarif yang dikenakan.

Pernyataan Scott Bessent mengenai kemajuan dalam negosiasi tarif dan harapan akan tercapainya kesepakatan dengan India dan Korea Selatan memberikan sinyal positif bagi pasar.

Data resmi dari China menunjukkan bahwa PMI Manufaktur NBS turun menjadi 49,0 pada April 2025 dari 50,5 pada bulan sebelumnya, sementara PMI Non-Manufaktur juga menurun, merosot ke 50,4 dari level tertinggi tiga bulan.

Sentimen baik dari dalam dan luar negeri menjadi pendorong stabilitas IHSG, tutur seorang analis pasar. Selain itu, penandatanganan tarif otomotif oleh Trump diyakini dapat mengurangi beban tarif secara keseluruhan, memberikan harapan untuk kebijakan tarif yang lebih bersahabat dan meredakan ketegangan antara kedua negara.

Dari dalam negeri, rilis laporan kinerja keuangan perusahaan untuk kuartal I 2025 serta penyelenggaraan RUPS memberikan dorongan kepercayaan bagi investor serta aliran modal yang masuk ke pasar. Seiring dengan penguatan IHSG, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp 11,70 triliun.

Pada Rabu, 30 April 2025, IHSG tutup di posisi 6.766,80, meningkat 17,73 poin atau 0,26 persen. Indeks LQ45 juga mengalami kenaikan, mencatat pertumbuhan sebesar 4,32 poin atau 0,57 persen.

Data sektor menunjukkan bahwa sektor kesehatan mencatatkan pertumbuhan paling tinggi sebesar 2,76 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan properti masing-masing sebesar 1,62 persen dan 0,66 persen. Di sisi lain, sektor infrastruktur menunjukkan penurunan terparah hingga -1,29 persen.

Previous Post