Telkom Gazes at 2025: Pendapatan Rp 36,6 T di Kuartal I!

Telkom Gazes at 2025: Pendapatan Rp 36,6 T di Kuartal I!

Dalam segmen Wholesale dan Internasional, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,8 triliun, mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,6% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama didukung oleh pengembangan infrastruktur digital dan layanan suara internasional. Strategi perusahaan dalam mengembangkan infrastruktur dan solusi digital yang relevan, serta menyederhanakan produk, memainkan peranan penting dalam mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan.

Pada kuartal pertama tahun 2025, TelkomGroup melaksanakan belanja modal (Capex) sebesar Rp 5 triliun, setara dengan 13,5% dari total pendapatannya. Di sisi lain, IndiHome untuk segmen residensial menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,3% YoY. Sementara itu, segmen Enterprise mengalami kinerja positif dengan mencatatkan pendapatan Rp 5 triliun, meningkat 2,9% dibandingkan tahun sebelumnya.

CNBC Indonesia melaporkan bahwa Telkom berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 36,6 triliun di kuartal I-2025 meskipun dalam kondisi ekonomi yang menantang. Bisnis digital tetap menunjukkan kinerja yang solid dengan kontribusi mencapai 90,3% dari total pendapatan di segmen tersebut. Untuk segmen Konsumen, termasuk Mobile dan Fixed Broadband, Telkomsel, sebagai anak perusahaan Telkom, membukukan pendapatan sebesar Rp 27,2 triliun.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menegaskan keyakinan bahwa langkah-langkah strategis perusahaan akan membawa hasil positif untuk pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan. Pada periode tersebut, terjadi peningkatan signifikan dalam lalu lintas data sebesar 19,8% YoY menjadi 5.778.048 TB. Prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) juga menjadi fokus utama perusahaan demi menjamin praktik bisnis yang berkelanjutan dan transparan.

Mitratel, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang penyewaan menara telekomunikasi, mencatatkan pendapatan positif mencapai Rp 2,3 triliun dengan pertumbuhan 1,4% YoY. Bisnis penyewaan menara tetap menjadi tulang punggung dengan kontribusi 82% dari total pendapatan Mitratel. Untuk bisnis Data Center dan Cloud, Telkom meraih pendapatan sebesar Rp 446 miliar.

Telkom melanjutkan implementasi inisiatif 5 Bold Moves melalui pendirian PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF), yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam transisi ke operasi komersial. Pada kuartal ini, TIF bertanggung jawab atas pengelolaan jaringan Telkom secara menyeluruh untuk meningkatkan pengalaman pengguna. TIF juga berupaya meningkatkan pendapatan dari segmen pasar grosir.

Secara keseluruhan, Telkom telah menunjukkan daya tahan yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat. Pada kuartal I 2025, perusahaan telah menyelesaikan inspeksi dan penilaian menyeluruh terhadap aset jaringan utama, yang berarti penambahan jumlah penyewa mencapai 60.259. Mitratel juga menambah 189 menara baru, menjadikan totalnya 39.593 menara.

Dengan lebih dari 50% dari belanja modal yang dialokasikan untuk memperluas konektivitas digital, Telkom terus membangun infrastruktur yang penting, seperti jaringan fiber optic dan menara telekomunikasi, untuk memenuhi permintaan digital yang terus meningkat ke depan. Mitratel berhasil membukukan EBITDA sebesar Rp 1,9 triliun pada kuartal ini, dengan margin yang stabil.

Untuk mencapai kondisi ekosistem digital terintegrasi, Telkom terus mencari peluang kerjasama strategis untuk memperluas kapabilitas bisnis data center. Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menyediakan layanan internet yang cepat dan pemerataan akses digital di seluruh Indonesia. Pelanggan IndiHome dari segmen B2C dan B2B juga mengalami pertumbuhan 7% YoY, dengan total mencapai 11 juta pelanggan.

Telkomsel terus mengembangkan infrastruktur jaringannya, menjaga kualitas layanannya dengan berbagai layanan, termasuk indibiz, solusi satelit, dan bisnis pembayaran digital. Upaya untuk memperbaiki proses bisnis dan inovasi berkelanjutan membuahkan hasil dengan pertumbuhan pelanggan IndiHome residensial (B2C) menjadi 9,8 juta pelanggan, meningkat sebesar 10,4% YoY.

Telkom juga mencatatkan EBITDA konsolidasi sebesar Rp 18,2 triliun dengan margin EBITDA mencapai 49,8%. Mitratel memperkuat jaringan fiber optik hingga 2.505 km, menjadikan total panjangnya 53.544 km. Saat ini, Telkom mengoperasikan 35 data center dengan total kapasitas 38 MW untuk segmen enterprise dan hyperscale baik di dalam maupun luar negeri.

Akhirnya, sebagai bagian dari komitmen untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060, Telkom telah melakukan verifikasi independen mengenai emisi Gas Rumah Kaca untuk tahun 2023-2024 dengan standar ISO 14064-1. Ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam mengintegrasikan keberlanjutan dalam setiap aspek operasionalnya.

Previous Post Next Post