
Bersamaan dengan pertumbuhan sektor pertambangan, Bank Mega Syariah berupaya untuk memperluas jangkauan pembiayaan di berbagai sektor krusial. Sektor kesehatan, pendidikan, dan industri produktif lainnya menjadi fokus utama, semua demi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat. Rasmoro Pramono Aji, yang dikenal dengan nama Oney, menekankan bahwa setiap langkah pembiayaan yang diambil adalah bukti nyata kepedulian bank dalam mendukung kemajuan industri pertambangan domestik yang pada akhirnya mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
Di masa mendatang, Oney menegaskan bahwa bank akan terus terlibat aktif dalam pembiayaan sindikasi untuk proyek-proyek strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menambahkan bahwa keterlibatan dalam sindikasi memberikan kesempatan untuk memperluas portofolio pembiayaan perusahaan serta mendukung program hilirisasi industri. Bank Mega Syariah menjadi satu-satunya bank syariah yang berpartisipasi dalam pemberian pembiayaan, yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama sindikasi oleh Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk pada 23 Mei 2025.
Hingga April 2025, total plafon pembiayaan yang telah disalurkan ke sektor pertambangan oleh Bank Mega Syariah mencapai lebih dari Rp1,7 triliun, mencakup sekitar 35,73% dari total plafon pembiayaan keseluruhan bank. Dalam hal ini, bank turut berkontribusi dalam penyaluran pembiayaan sindikasi sebesar Rp500 miliar kepada PT Bumi Resources Minerals Tbk, yang membantu mendongkrak total pembiayaan korporasi menjadi 44% dari total pembiayaan Bank Mega Syariah.
Acara penandatanganan pembiayaan ini dihadiri oleh langsung oleh Oney serta jajaran manajemen dari kedua entitas. Dalam kesempatan itu, mereka menyepakati penggunaan sisa fasilitas pinjaman sebesar $46 juta khusus untuk mendanai konstruksi proyek tambang emas di Palu dan kegiatan eksplorasi di Gorontalo. Agus Projosasmito, Direktur Utama BRMS, berharap kegiatan ini akan memperbesar cadangan mineral yang ada.
Lebih lanjut, Charles Gobel, Direktur & Chief Financial Officer BRMS, menegaskan bahwa fasilitas dari konsorsium Bank Mega adalah langkah awal pendanaan untuk proyek-proyek mineral di beberapa wilayah, termasuk Palu, Gorontalo, dan lainnya. Di sisi lain, Bank Mega Syariah juga terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri tambang, yang diharapkan mampu menyuplai devisa negara dan menjaga keberlanjutan finansial. Dengan rasio non performing financing (NPF) di bawah 1%, Bank Mega Syariah menunjukkan praktik pembiayaan yang solid dan aman.