PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) mencatatkan laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 109, meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 112. Kinerja keuangan ULTJ selama tahun 2024 menunjukkan adanya fluktuasi yang signifikan. Pendapatan lainnya tercatat mencapai Rp 20,52 miliar, naik dari Rp 19,09 miliar pada tahun sebelumnya.
Beban administrasi dan umum meningkat, mencapai Rp 275,43 miliar pada 2024, dari Rp 252,66 miliar di tahun sebelumnya. Namun, laba bruto ULTJ mengalami pertumbuhan sebesar 12,2 persen, mencapai Rp 3,02 triliun, dibandingkan Rp 2,69 triliun pada tahun lalu.
Meskipun laba dari usaha menyusut 1,68 persen menjadi Rp 1,44 triliun, ekuitas perusahaan meningkat menjadi Rp 7,42 triliun, naik 11,06 persen dari Rp 6,68 triliun tahun sebelumnya. Total aset juga bertambah 12,4 persen menjadi Rp 8,46 triliun, menandakan posisi finansial yang lebih kuat.
Mulai 24 Maret 2025, ULTJ berencana melakukan buyback saham senilai Rp 1,67 triliun, yang diklaim sebagai langkah untuk mendukung stabilitas pasar modal dan meningkatkan nilai pemegang saham. Perusahaan juga mengumumkan rencana untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 467,91 miliar untuk tahun buku 2024, dengan masing-masing pemegang saham menerima dividen Rp 45.
Meski ada pertumbuhan penjualan yang signifikan hingga mencapai Rp 8,87 triliun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan 2,7 persen menjadi Rp 1,13 triliun dibandingkan Rp 1,16 triliun pada tahun sebelumnya. Sisa laba bersih akan digunakan untuk saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 685,9 miliar.
Di pasar, pada penutupan perdagangan tanggal 2 Mei 2025, harga saham ULTJ mengalami penurunan sebesar 0,72%, berada di posisi Rp 1.375 per saham, dengan total frekuensi perdagangan sebanyak 1.619 kali dan volume perdagangan sebesar 37.464 saham. Meskipun ada tantangan, perusahaan tetap optimis terhadap prospek masa depan dan stabilitas harga sahamnya.