Pendapatan sektor Telekomunikasi mengalami penurunan sebesar 6,0% pada kuartal pertama tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Corporate Secretary PT Indosat Tbk, Reski Damayanti, dalam laporan terbuka ke Bursa Efek Indonesia pada hari Jumat, 2 Mei 2025. Penyebab utama penurunan ini adalah turunnya pendapatan dari layanan telepon internasional, meskipun pendapatan dari telepon jaringan tetap menunjukkan peningkatan.
Pendapatan selular Indosat juga menurun, tercatat turun 2,0% dibandingkan kuartal I 2024, terutama disebabkan oleh penurunan dalam pendapatan data, telepon, dan SMS. Namun, ada peningkatan dalam layanan nilai tambah dan interkoneksi yang sedikit mengimbangi penurunan tersebut.
Pendapatan dari layanan MIDI mengalami penurunan sebesar 0,5% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Ini terjadi karena adanya penurunan pendapatan konektivitas tetap, meskipun ada kenaikan dalam layanan IT dan internet tetap. Secara keseluruhan, pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 13,58 triliun, berkurang Rp 257,4 miliar atau hingga 1,9% dibandingkan kuartal I 2024.
Dalam rincian kontribusi pendapatan usaha, layanan Selular memberikan kontribusi 84,1%, diikuti oleh MIDI sebesar 14,5%, dan Telekomunikasi Tetap yang menyumbang 1,4%.
Liabilitas jangka pendek Indosat menurun sebesar 1,7% menjadi Rp 30,49 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh pengurangan utang jangka pendek, penerimaan pendapatan di muka, dan kewajiban imbalan kerja, meskipun terjadi peningkatan pada utang usaha dan utang pajak.
Perusahaan mencatatkan laba usaha sebesar Rp 2,79 triliun pada kuartal pertama 2025, mengalami kenaikan 0,9% dibandingkan dengan Rp 2,77 triliun di kuartal I 2024. Pertumbuhan laba ini disebabkan oleh pengurangan beban karyawan, pemasaran, serta peningkatan penghasilan operasional lainnya.
Selain itu, pada kuartal pertama 2025, jumlah pelanggan Indosat mengalami penurunan sebesar 5,4 juta, menjadi 95,4 juta pelanggan dibandingkan tahun lalu. Meskipun demikian, ARPU (Average Revenue Per User) mengalami kenaikan menjadi Rp 39,2 ribu, meningkat 4,6% dibandingkan tahun lalu.
Pengeluaran modal tercatat sebesar Rp 2,62 triliun pada kuartal I 2025, yang digunakan untuk mendukung layanan selular dan sektor lainnya. Indosat juga mengoperasikan sekitar 202 ribu BTS 4G dan 107 BTS 5G pada periode tersebut, menunjukkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan infrastruktur dan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan.